Sumber: money.cnn | Editor: Mesti Sinaga
Boeing, Kamis kemarin (21/1) mengumumkan akan kembali memangkas produksi Boeing 747-8 andalannya, akibat melemahnya bisnis kargo udara.
Mulai September nanti, Boeing akan memangkas produksinya dari satu pesawat baru per bulan menjadi hanya 6 unit per tahun, alias hanya memproduksi 1 unit per dua bulan.
CEO of Boeing Commercial Airplanes Ray Conner mengatakan, bisnis angkutan penumpang memang masih lancar, namun pasar kargo macet dan menyebabkan turunnya permintaan kargo 747-8.
Perusahaan ini mengingatkan para investor, bahwa pemangkasan ini akan menimbulkan biaya US$ 569 juta setelah pajak, pada laporan keuangan berikutnya.
Dijuluki sebagai “ratu langit’ pesawat 747 jumbo jet telah lama menjadi favorit maskapai penerbangan.
Namun beberapa tahun belakangan ini, maskapai penerbangan beralih ke pesawat yang lebih kecil, pesawat dua mesin untuk menghemat biaya aftur.
Airbus A380, pesawat jumbo jet lainnya juga mengalami penurunan permintaan.
Boeing setidaknya masih memiliki satu satu pesanan yang harus dipenuhi. Tahun lalu, Pentagon mengumumkan akan ada pesawat kepresidenan AS Air Force One generasi baru yang merupakan versi militer dari Boeing 747-8.
Menurut The International Air Transport, volume kargo udara November 2015 turun 1,2% dibandingkan dengan November 2014. Namun, organisasi ini menyatakan, volume kargo akan keluar dari titik nadirnya.