kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bollor Group berkembangan berkat tangan dinginnya (1)


Rabu, 13 Maret 2019 / 14:26 WIB
Bollor Group berkembangan berkat tangan dinginnya (1)


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tri Adi

Vincent masuk menjadi bagian dari Vivendi sedikit demi sedikit. Cerita soal ini harus dimulai pada 2005, ketika Bollor Group mulai melirik industri media dan telekomunikasi dengan mendirikan stasiun tv digital Direct 8, dan Direct Star.

Hampir tujuh tahun beroperasi, pada 2011, salah satu stasiun televisi terbesar di Prancis Canal+, bagian dari Vivendi Group melirik Direct 8, dan Direct Star. Pada 2012 awal, Bollore dan Vivendi sepakat melakukan tukar guling. Direct 8, dan Direct Star bebas dibeli secara gratis oleh Canal+. Namun kompensasinya, Bollor Group memiliki 1,7% saham di Vivendi. Jika dinominalkan, transaksi tukar guling tersebut setara dengan 279 juta atau sekitar US$ 381 juta.

Kepemilikan di Vivendi terus diperlebar oleh Vincent melalui Bollore Group. Akhir 2012 saja, Bollore telah mengempit 5% saham Vivendi. Caranya relatif sama dengan tukar guling, Vivendi misalnya sampai mengempit 59,2% saham Bollor di Havas Group pada 2017 dengan kompensasi kepemilikan Bollore di Vivendi mencapai 20%.

Sementara hingga akhir 2018, Bollor tercatat memegang lebih dari 25% kepemilikan Vivendi. Vincent menambah kepemilikan saham di Vivendi dari sebelumnya 20,5% lewat sejumlah transaksi dengan menghabiskan lebih dari 1,5 miliar euro dalam 19 transaksi terpisah di tahun lalu.

Aksi yang cukup fenomenal adalah ketika Bollor menjual kepemilikan di perusahaan solusi bisnis Aegis kepada konglomerasi asal Jepang Dentsu. Bollor yang mulai mengempit 25% saham Aegis pada 2005, menjual 26,4% saham pada 2012 seharga 3,2 miliar. Dari transaksi ini, setidaknya Bollor dapat meraih keuntungan mencapai 450 juta.

Banyak melakukan aksi korporasi, Bollor Group tak sekadar tanam-jual modal kesana-kemari. Bisnis Bollor di bidang logistik juga melejit, sektor ini menjadi penyumbang terbesar kedua terhadap pendapatan perusahaan ini pada 2018 senilai 6 miliar.

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×