Sumber: Caixin | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Hasil penelitian terbaru oleh ilmuwan Tiongkok memberikan bukti lebih lanjut bahwa virus corona baru yang mematikan mungkin tidak berasal dari pasar makanan laut di kota Wuhan.
Mengutip Caixin, para pejabat kesehatan umumnya percaya bahwa virus SARS-CoV-2, penyebab Covid-19, awalnya ditularkan ke manusia di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan yang kini telah dibongkar di kota berpenduduk 11 juta tersebut.
Akan tetapi, hasil riset terbaru yang belum ditinjau peneliti lain, menunjukkan sejumlah bukti yang menentang asumsi itu. Ditulis bersama oleh para peneliti dari tiga lembaga China termasuk Akademi Ilmu Pengetahuan China dan diterbitkan pada hari Jumat di platform distribusi ChinaXiv, studi ini mencoba melacak bagaimana virus muncul dan berevolusi.
Baca Juga: CDC AS konfirmasi 53 kasus virus corona, termasuk warga AS yang dipulangkan dari LN
Data menunjukkan bahwa "sumber SARS-CoV-2 di pasar diimpor dari tempat lain," kata para peneliti seperti yang dilansir dar Caixin.
Para ilmuwan menggunakan teknologi pengurutan gen dari 93 sampel virus dan menganalisis haplotype mereka -kelompok gen yang diwarisi bersama dari organisme induk tunggal. Mereka menemukan bahwa semua sampel dengan tautan yang dilaporkan ke pasar berisi haplotype yang sama, yang mereka sebut H1.
Tetapi ketika para ilmuwan menggali lebih dalam, mereka menemukan bahwa tiga haplotype lainnya -H3, H13 dan H38- muncul dalam beberapa kasus yang tak berhubungan dengan kasus yang berkaitan pasar di Wuhan. Satu kasus terjadi di kota selatan Shenzhen dan satu lagi di Amerika Serikat.
Baca Juga: Terlalu dini bicara pademi, WHO: Wabah virus corona baru tidak di luar kendali
Penemuan itu membuka kemungkinan bahwa virus corona dibawa ke pasar dari luar dan mulai menjangkiti orang-orang lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.
"SARS-CoV-2 mungkin sudah beredar luas di antara manusia di Wuhan sebelum Desember 2019, mungkin dimulai pada pertengahan hingga akhir November," kata hasil riset tersebut.
"Beberapa pasien yang terinfeksi mungkin telah diabaikan karena mereka memiliki gejala ringan," lanjut hasil riset tersebut.
Baca Juga: Virus corona merebak di Timur Tengah, sudah enam negara terjangkit
Hasil riset ini mengikuti penelitian yang dipublikasikan bulan lalu dalam jurnal medis terkenal The Lancet yang menantang hipotesis bahwa virus muncul di pasar Wuhan. Makalah itu menganalisis 41 pasien yang terinfeksi yang kasusnya sudah ada sejak 1 Desember. Kesimpulannya adalah 13 dari mereka tidak memiliki hubungan dengan pasar.
Sementara itu, mengutip Kompas.com, di Xiang Nijuan, seorang peneliti Pusat Kontrol Penyakit dan Pencegahan Nasional China (CCDCP) mengatakan pada Sabtu (22/2/2020), orang yang terinfeksi virus corona sudah terjangkit virus tersebut dua hari sebelum gejalanya muncul.
Untuk itu, setiap orang yang pernah berkontak langsung dengan pasien terinfeksi virus corona dalam 48 jam harus mengarantina diri mereka selama 14 hari.
Sampai saat ini, virus corona telah menginfeksi sebanyak lebih dari 76.000 orang dan menewaskan lebih dari 2.000 orang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Ternyata Tak Berasal dari Pasar Seafood Wuhan, Ini Faktanya", https://www.kompas.com/global/read/2020/02/24/085535270/virus-corona-ternyata-tak-berasal-dari-pasar-seafood-wuhan-ini-faktanya?page=all.
Penulis : Miranti Kencana Wirawan
Editor : Miranti Kencana Wirawan
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Virus Corona Ternyata Tak Berasal dari Pasar Seafood Wuhan, Ini Faktanya", https://www.kompas.com/global/read/2020/02/24/085535270/virus-corona-ternyata-tak-berasal-dari-pasar-seafood-wuhan-ini-faktanya?page=all.
Penulis : Miranti Kencana Wirawan
Editor : Miranti Kencana Wirawan