Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Hubungan antara India dan Malaysia semakin memanas. Negeri Gangga berencana memperluas pembatasan impor dari negeri jiran, bukan cuma minyak kelapa sawit, tapi juga minyak, gas, dan produk lainnya.
Dua pejabat Pemerintah India yang menolak namanya ditulis mengatakan kepada Reuters, Rabu (15/1), New Delhi kini berencana membatasi pembelian minyak bumi, aluminium batangan, gas alam cair, komponen komputer, dan mikroprosesor dari Malaysia
"Pemerintah kami belum menerima permintaan maaf dari Malaysia, dan kami akan membatasi perdagangan dari mereka," kata salah satu pejabat Pemerintah India.
Baca Juga: Asosiasi industri desak Pemerintah India benar-benar batasi impor CPO
Ketegangan antara India dan Malaysia, penghasil dan pengekspor minyak sawit terbesar kedua di dunia setelah Indonesia, semakin meningkat, setelah Perdana Menteri Mahathir mengkritik undang-undang kewarganegaraan baru India.
Sebelumnya, saat berpidato di Sidang ke-74 Majelis Umum PBB di New Yor, Amerika Serikat pada September 2019 lalu, perdana menteri berusia 94 tahun ini menuduh India "menyerang dan menduduki" Kashmir.
Pada Selasa (14/1), Mahathir mengatakan, Malaysia prihatin dengan pembatasan minyak kelapa sawit oleh India. Meski begitu, ia akan terus menentang "hal-hal yang salah" bahkan jika itu merugikan negaranya secara finansial.
Tapi, Menteri Perindustrian Malaysia Teresa Kok, Kamis (16/1), mengatakan, ia sudah melakukan pembicaraan dengan sejumlah pejbat India untuk menyelesaikan masalah pembatasan impor tersebut.
"Tahun ini, kami melihat lebih banyak tantangan di beberapa pasar utama kami," kata Kok kepada wartawan seperti dilansir Reuters, yang merujuk kepada pembatasan impor minyak sawit oleh India.
Baca Juga: Gara-gara pernyataan Mahathir, India setop impor CPO dari Malaysia
Kok bilang, salah satu pejabat India yang sudah dia hubungi adalah duta besar India untuk Malaysia. "Penting bagi kami untuk terlibat lebih jauh dengan mereka melalui saluran diplomatik dan pemangku kepentingan," ujarnya.
Hanya, ada kabar baik bagi Malaysia. Menteri Pertanian Bangladesh mengatakan kepada Reuters, negaranya siap untuk membeli lebih banyak minyak sawit dari Malaysia jika menawarkan harga yang bersaing.