kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.343   15,00   0,09%
  • IDX 7.363   -34,88   -0,47%
  • KOMPAS100 1.033   -11,52   -1,10%
  • LQ45 784   -4,53   -0,57%
  • ISSI 245   -2,64   -1,07%
  • IDX30 406   -2,30   -0,56%
  • IDXHIDIV20 468   1,54   0,33%
  • IDX80 117   -1,01   -0,86%
  • IDXV30 119   -0,15   -0,13%
  • IDXQ30 130   0,19   0,15%

Bukan Kecerdasan atau Etika Kerja, Berikut Kunci Sukses Anak yang Kerap Dilupakan


Selasa, 22 Juli 2025 / 05:20 WIB
Bukan Kecerdasan atau Etika Kerja, Berikut Kunci Sukses Anak yang Kerap Dilupakan
ILUSTRASI. Orang tua menemami anak anak bermain di Lego Playground Interaktif di Mall Gandari City Jakarta, Selasa (17/6/20205). Ada satu keterampilan fundamental yang sering diabaikan, padahal sangat menentukan keberhasilan anak yaitu kesadaran diri sendiri.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Banyak orang tua menghabiskan waktu dan energi untuk membantu anak-anak mereka berhasil secara lahiriah, mengajari mereka berbicara, membentuk rutinitas, hingga menanamkan perilaku baik. 

Namun, ada satu keterampilan fundamental yang sering diabaikan, padahal sangat menentukan keberhasilan anak dalam hidup: self-connection atau kesadaran akan diri sendiri.

Apa Itu Koneksi Diri?

Melansir CNBC Internasional, Senin (21/7/2025), kesadaran akan diri sendiri atau koneksi diri adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan menyelaraskan diri dengan emosi, kebutuhan, serta suara hatinya. 

Baca Juga: Perempuan Cerdas Atur Keuangan Jadi Kunci Hidup Nyaman di 2025

Anak-anak yang memiliki koneksi diri cenderung merasa aman dengan dirinya sendiri. 

Mereka membawa rasa berharga itu ke dalam setiap relasi, tantangan, dan keputusan dalam hidup. 

Sebaliknya, ketiadaan koneksi diri dapat merusak harga diri, meningkatkan kecemasan, dan membuat anak menarik diri secara emosional.

Berdasarkan penelitian terhadap lebih dari 200 hubungan orang tua-anak ditemukan bahwa jika ada satu keterampilan utama yang harus diajarkan kepada anak, maka itu adalah koneksi diri.

Dampak Hilangnya Koneksi Diri

Hilangnya koneksi diri sering kali terjadi secara tidak disadari melalui interaksi sehari-hari yang bermaksud baik, tetapi menyampaikan pesan yang keliru.

Misalnya, saat seorang anak menangis karena mainannya diambil, lalu orang tua berkata, “Kamu baik-baik saja. Ini bukan masalah besar.” 

Baca Juga: 5 Pelajaran Hidup dari Legenda Investasi: Kunci Sukses di Keuangan dan Kehidupan

Pesan yang tertanam di benak anak adalah bahwa perasaannya tidak penting.

Contoh lain, saat anak mengungkapkan rasa takut, orang tua mungkin menjawab, “Tidak ada yang perlu ditakutkan.” 

Ini bisa membuat anak berpikir bahwa perasaan takutnya tidak valid dan bahwa ia tidak bisa mempercayai perasaannya sendiri. 

Jika terus-menerus terjadi, pesan-pesan semacam ini dapat mengikis kemampuan anak untuk memahami dan mempercayai dirinya sendiri.

Manfaat Koneksi Diri dalam Perkembangan Anak

1. Ketahanan emosional

Anak yang mampu mengenali dan memahami perasaannya akan lebih siap menghadapi stres, penolakan, dan tantangan emosional tanpa kehilangan rasa percaya diri.

2. Kemampuan menetapkan batas sehat

Anak-anak yang terhubung dengan dirinya sendiri lebih mudah mempercayai instingnya dan berani bersuara ketika merasa tidak nyaman, serta lebih kecil kemungkinannya terpengaruh tekanan sosial negatif.

Baca Juga: Kunci Sukses di Keuangan dan Hidup dari 5 Legenda Investasi Dunia

3. Kepercayaan diri yang autentik

Kepercayaan diri sejati tidak dibangun dari pujian atau prestasi semata, melainkan dari kesadaran akan siapa diri mereka dan keberanian untuk menjadi diri sendiri dalam berbagai situasi.

4. Perlindungan terhadap gangguan mental

Rasa percaya diri yang sehat menjadi benteng yang efektif terhadap kecemasan, keraguan diri, serta dorongan mencari validasi dari lingkungan yang tidak sehat.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×