kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.275   -99,00   -0,60%
  • IDX 7.947   88,08   1,12%
  • KOMPAS100 1.115   12,00   1,09%
  • LQ45 831   8,42   1,02%
  • ISSI 266   1,34   0,50%
  • IDX30 430   4,14   0,97%
  • IDXHIDIV20 498   4,32   0,87%
  • IDX80 125   1,34   1,08%
  • IDXV30 133   2,12   1,61%
  • IDXQ30 139   1,38   1,00%

Bukan Lagi Google, AI Kini Jadi Sumber Informasi Favorit Netizen


Senin, 24 Maret 2025 / 08:28 WIB
Bukan Lagi Google, AI Kini Jadi Sumber Informasi Favorit Netizen
ILUSTRASI. Logo OpenAI.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Popularitas Google sebagai sumber informasi utama di dunia digital sepertinya mulai disaingi oleh teknologi kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).

Berdasarkan temuan Adobe, para pengguna internet saat ini lebih aktif mencari rekomendasi produk melalui AI ketimbang Google.

Penelitian Adobe menunjukkan, aktivitas pencarian AI melonjak 1.300% selama musim liburan 2024 dibandingkan dengan 2023. Pada momen Cyber ​​Monday, lonjakannya mencapai 1.950%.

Mengutip The Verge, Adobe menganalisis lebih dari 1 triliun kunjungan ke situs ritel AS melalui platform analitiknya. Mereka juga juga melakukan survei terhadap lebih dari 5.000 responden AS untuk lebih memahami bagaimana orang menggunakan AI.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Search Engine Alternatif Pengganti Google Search

Netizen cenderung bertahan 8% lebih lama di situs yang disarankan oleh AI ketimbang mesin pencari tradisional seperti Google.

Mereka juga cenderung menelusuri 12% lebih banyak situs, dan 23% lebih kecil kemungkinannya untuk sekadar mengunjungi link kemudian meninggalkannya.

Berdasarkan temuan itu, netizen sepertinya lebih percaya dengan informasi yang disarankan oleh AI ketimbang Google dan mesin pencari tradisional lainnya.

Baca Juga: Daftar 6 Negara yang Melarang Penggunaan DeepSeek

Survei Adobe juga menemukan bahwa 39% responden menggunakan pencarian AI untuk belanja online, 55% menggunakannya untuk melakukan riset produk, dan 47% menggunakannya untuk menemukan rekomendasi tentang apa yang harus dibeli.

Tampilan layanan AI yang bersih dari iklan juga dianggap jadi salah satu keunggulan. CEO OpenAI, Sam Altman, mengatakan bahwa memasang iklan di ChatGPT adalah pilihan terakhir, karena meyakini kehadiran iklan akan sangat meresahkan.

Dengan jumlah pengguna yang terus meningkat, OpenAI memang bisa mendapatkan pemasukan besar dari iklan, namun pengembang percaya bahwa iklan bukanlah hal yang diinginkan pengguna.

Tonton: Perang Dagang Berkobar, Tiongkok Bidik Google dan Perusahaan AS Lainnya




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×