kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukan hanya perang dagang, ini ancaman terbaru bagi ekonomi China


Jumat, 17 Januari 2020 / 17:30 WIB
Bukan hanya perang dagang, ini ancaman terbaru bagi ekonomi China
ILUSTRASI. Ilustrasi bayi. (Foto: Romrodphoto/Shutterstock)


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China dan Amerika Serikat memang telah menandatangani kesepakatan dagang Fase I beberapa waktu lalu. Namun, bukan berarti ancaman perang dagang sudah mereda. Selain perang dagang, ekonomi China kini memiliki ancaman baru. Yakni, angka kelahiran yang terus menurun. 

Jumlah bayi baru lahir sepanjang 2019 di China merosot tajam ke level terendah dalam enam dekade terakhir. Hal ini semakin memperkuat kekhawatiran tentang dampak minimnya angka kelahiran terhadap ekonomi Negeri Panda. Selain itu, muncul keraguan mengenai kemampuan negara untuk menyokong populasi  manula yang tumbuh dengan cepat di tahun-tahun mendatang.

Melansir data South China Morning Post, berdasarkan data Badan Statistik Nasional China, jumlah bayi yang dilahirkan di China mencapai 14,65 juta bayi pada tahun lalu. Angka itu turun dari posisi 15,23 juta pada 2018. Angka tahun lalu adalah yang terendah sejak 1961.

Meski demikian, tingkat populasi China secara keseluruhan terus mengalami pertumbuhan, dengan naik menjadi 1,4 miliar pada akhir tahun dari posisi 1,39 miliar pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Kapal Perang AS transit di Selat Taiwan kurang sepekan setelah pemilu

Data kelahiran yang lemah memang sudah diprediksi oleh pakar demografi yang selama bertahun-tahun menyerukan agar pemerintah China untuk segera mencabut kebijakan satu keluarga satu anak -yang berakhir pada 2016. Alasannya, kebijakan ini bisa berdampak pada kerusakan pertumbuhan ekonomi di masa depan dan kemampuan bangsa untuk mendukung populasi yang menua. 

Lebih sedikit kelahiran berarti lebih sedikit penerima upah dan lebih sedikit konsumen di masa depan.

Catatan South China Morning Post menunjukkan, pada 2019, ekonomi China tumbuh 6,1% dari tahun sebelumnya, terendah sejak 1990.

Baca Juga: Ekonomi cuma tumbuh 6,1%, ini beberapa data utama ekonomi China di 2019

Adapun populasi usia kerja antara 16 dan 59 tahun adalah 896,4 juta pada akhir tahun lalu, yang merupakan 64% dari total populasi. Sedangkan jumlah orang China yang berusia di atas 60 tahun adalah 253,8 juta, atau sekitar 18% dari total populasi nasional.




TERBARU

[X]
×