Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tahun lalu, Beijing meminta pemerintah daerah untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kelahiran di wilayah hukum mereka, tetapi hanya sedikit yang menerbitkan laporan mereka.
Dalam laporan Agustus dari pemerintah kota Tongling di provinsi Anhui timur, jumlah bayi baru turun 8% pada paruh pertama tahun ini dari tahun sebelumnya, dengan jumlah bayi kedua yang lahir lebih rendah dari bayi pertama.
Baca Juga: Akibat wabah demam babi Afrika, produksi daging babi China anjlok 21,3% pada 2019
Ren Zeping, kepala ekonom dari Evergrande, menulis dalam sebuah artikel baru-baru ini bahwa pemerintah harus meliberalisasi sepenuhnya kebijakan kelahiran sebelum terlambat. Menurut perhitungannya, antara 2013 dan 2028, jumlah perempuan yang melahirkan anak berusia antara 20 dan 35 akan turun 30%.