kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Bukan hanya perang dagang, ini ancaman terbaru bagi ekonomi China


Jumat, 17 Januari 2020 / 17:30 WIB
Bukan hanya perang dagang, ini ancaman terbaru bagi ekonomi China
ILUSTRASI. Ilustrasi bayi. (Foto: Romrodphoto/Shutterstock)


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Tahun lalu, Beijing meminta pemerintah daerah untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kelahiran di wilayah hukum mereka, tetapi hanya sedikit yang menerbitkan laporan mereka.

Dalam laporan Agustus dari pemerintah kota Tongling di provinsi Anhui timur, jumlah bayi baru turun 8% pada paruh pertama tahun ini dari tahun sebelumnya, dengan jumlah bayi kedua yang lahir lebih rendah dari bayi pertama.

Baca Juga: Akibat wabah demam babi Afrika, produksi daging babi China anjlok 21,3% pada 2019

Ren Zeping, kepala ekonom dari Evergrande, menulis dalam sebuah artikel baru-baru ini bahwa pemerintah harus meliberalisasi sepenuhnya kebijakan kelahiran sebelum terlambat. Menurut perhitungannya, antara 2013 dan 2028, jumlah perempuan yang melahirkan anak berusia antara 20 dan 35 akan turun 30%.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×