kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Bukan Negara Barat, Putin Optimistis BRICS yang Bakal Dorong Ekonomi Global


Sabtu, 19 Oktober 2024 / 09:27 WIB
Bukan Negara Barat, Putin Optimistis BRICS yang Bakal Dorong Ekonomi Global
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negara-negara kelompok BRICS akan menghasilkan sebagian besar pertumbuhan ekonomi global dalam beberapa tahun mendatang. MANAN VATSYAYANA/Pool via REUTERS 


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Jumat (18/10/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negara-negara kelompok BRICS akan menghasilkan sebagian besar pertumbuhan ekonomi global dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini, menurutnya, berkat ukuran dan pertumbuhan kelompok RICS yang relatif cepat dibandingkan dengan negara-negara Barat yang maju.

Reuters melaporkan, Putin berharap untuk membangun BRICS sebagai penyeimbang yang kuat bagi Barat dalam politik dan perdagangan global.

Informasi saja, saat ini negara-negara BRICS sudah berkembang hingga mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab serta Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan.

Pemimpin Kremlin tersebut akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak BRICS di kota Kazan, Rusia, pada tanggal 22-24 Oktober.

"Negara-negara dalam asosiasi kami pada dasarnya adalah pendorong pertumbuhan ekonomi global. Di masa mendatang, BRICS akan menghasilkan peningkatan utama dalam PDB global," kata Putin kepada para pejabat dan pengusaha di forum bisnis BRICS di Moskow.

Putin menambahkan, "Pertumbuhan ekonomi anggota BRICS akan semakin tidak bergantung pada pengaruh atau campur tangan eksternal. Ini pada dasarnya adalah kedaulatan ekonomi."

KTT minggu depan disajikan oleh Moskow sebagai bukti bahwa upaya Barat untuk mengisolasi Rusia atas tindakannya di Ukraina telah gagal.

Baca Juga: Intelijen Korea Selatan: Korea Utara Kirim Pasukan dalam Jumlah Besar ke Rusia

Rusia ingin negara-negara lain bekerja sama dengannya untuk merombak sistem keuangan global dan mengakhiri dominasi dolar AS.

Tiongkok, India, dan UEA mengonfirmasi pada hari Jumat bahwa para pemimpin mereka akan menghadiri KTT di Kazan.

Buka pintu untuk negara lain

Putin mengatakan, 30 negara di seluruh dunia telah menyatakan minatnya untuk bekerja sama dengan kelompok BRICS. Dia juga bilang, KTT minggu depan akan mempertimbangkan kemungkinan opsi untuk perluasan kelompok lebih lanjut.

"Pintunya terbuka, kami tidak menghalangi siapa pun," kata Putin kepada wartawan dari negara-negara BRICS.

Putin mengutip beberapa inisiatif yang telah digariskan Rusia sebelumnya menjelang KTT, termasuk sistem pembayaran lintas batas bersama dan perusahaan reasuransi.

Baca Juga: Peringatan untuk Ukraina dan Barat, Rudal Meluncur Melintasi Rusia Barat Laut

Putin mengatakan bahwa anggota kelompok tersebut sedang mengerjakan sistem pengiriman pesan keuangan seperti SWIFT yang kebal terhadap sanksi Barat dan penggunaan mata uang digital nasional dalam membiayai proyek investasi dengan potensi pertumbuhan tinggi di dalam dan di luar BRICS.

Ia menekankan bahwa inisiatif keuangan Rusia untuk pertemuan puncak tersebut menyiratkan penggunaan mata uang nasional secara luas. Sementara pembicaraan tentang penciptaan mata uang tunggal untuk kelompok BRICS adalah "prematur".

Ia meminta Bank Pembangunan Baru, satu-satunya lembaga pembangunan multilateral BRICS yang berfungsi, untuk berinvestasi dalam teknologi dan infrastruktur di seluruh negara-negara di belahan bumi selatan.

Tonton: Tentara Korea Utara Berperang untuk Rusia di Ukraina, Seberapa Besar Kekuatannya?

"Sebagai lembaga pembangunan, bank tersebut telah berfungsi sebagai alternatif bagi banyak mekanisme keuangan Barat, dan kami tentu akan terus mengembangkannya," kata Putin. 

Ia meminta lebih banyak investasi dalam perdagangan elektronik dan kecerdasan buatan.

Putin berupaya untuk mempromosikan megaproyek transportasi baru Rusia seperti Rute Laut Arktik dan koridor Utara-ke-Selatan, yang menghubungkan Rusia ke Teluk dan Samudra Hindia melalui Laut Kaspia dan Iran.

"Itu adalah kunci untuk meningkatkan transportasi barang antara benua Eurasia dan Afrika," katanya.

Selanjutnya: Saham-Saham Ini Paling Banyak Dijual Investor Asing pada Perdagangan Jumat (18/10)

Menarik Dibaca: Menu Baru Gokana Oktober 2024, Promo 2 Varian Donburi Series Rp 20.000 Saja




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×