kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukan yang pertama, pembatasan ibadah haji juga pernah terjadi sebelumnya


Jumat, 31 Juli 2020 / 09:52 WIB
Bukan yang pertama, pembatasan ibadah haji juga pernah terjadi sebelumnya
ILUSTRASI. Di masa lalu, pembatasan ibadah haji juga sempat terjadi. Penyebabnya mulai dari wabah penyakit hingga konflik bersenjata.


Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MEKAH. Akibat wabah corona (Covid-19) yang melanda dunia tahun ini, ritual ibadah haji bagi umat muslim dari seluruh dunia terpaksa harus dibatasi. Tahun ini, Kerajaan Arab Saudi hanya memberi izin untuk 1.000 jemaah saja.

Pembatasan jumlah jemaah dibareng dengan ketatnya peraturan dan protokol kesehatan. Masing-masing jemaah diberi jalur yang berbeda agar tidak berdesakan saat melakukan tawaf di sekitar Ka'bah.

Bukan cuma itu, pihak Masjidil Haram juga membagikan botol air zam-zam sekali pakai untuk mencegah adanya penggunaan berulang pada botol dan menjaga kebersihan.

Meskipun dilaksanakan dengan banyak batasan, para jemaah tetap melaksanakan ibadah dengan baik dan tenang.

Sebelum Covid-19 melanda, pembatasan ibadah haji juga sudah pernah terjadi beberapa kali sebelumnya.

Baca Juga: Hari pertama ibadah haji, keamanan Arab Saudi tangkap 244 penerobos ke area ibadah

Berikut ini beberapa kasus pembatasan ibadah haji yang pernah terjadi di masa lalu:

1. Wabah Kolera di abad 19

Wabah Kolera sempat mendunia pada abad 19 lalu. Sama seperti Covid-19, wabah ini juga meninmbulkan banyak korban jiwa dan mengganggu aktivitas masyarakat, termasuk pelaksanaan badah haji.

Di Mekah sendiri, wabah ini muncul beberapa kali dan membatasi ibadah haji di tahun 1837 dan 1846. Wabah ini juga kembali merebak pada tahun 1865.

Dikutip dari Al Jazeera, dalam kurun waktu antara tahun 1830 dan 1930, setidaknya telah terjadi 27 kali wabah di Mekah.

Baca Juga: Jelang ibadah haji, Masjidil Haram pastikan semua persiapan sudah final

2. Penyerangan Masjidil Haram tahun 1979

Insiden penyerangan dan pendudukan Masjidil Haram sempat terjadi pada tahun 1979. Insiden berdarah ini diotaki oleh kelompok bersenjata Saudi yang beranggotakan 400 orang sampai 500 orang.

Akibat insiden tersebut, Masjidil Haram terpaksa ditutup selama dua minggu pada bulan November dan Desember 1979.

Juhayman ibn Muhammad ibn Sayf al-Otaybi jadi pemimpin aksi ini. Saat itu, ia menentang kekuasaan keluarga kerajaan Arab Saudi yang sudah jauh dari ajaran Islam asli.

Baca Juga: Masjidil Haram akan tetap ditutup selama Idul Adha, kecuali bagi jamaah Haji

3. Aksi boikot Iran tahun 1988-1990

Iran sempat memboikot haji selama tiga tahun setelah bentorkan antara jemaah Iran dan polisi Saudi terjadi pada tahun 1987. Pada insiden tersebut, sebanyak 400 orang harus kehilangan nyawa.

Insiden ini berawal pada 31 Juli 1987 saat ratusan jemaah asal Iran melakukan unjuk rasa menentang kebijakan AS yang yang berperan terlalu banyak di Timur Tengah. Upaya pihak keamanan untuk membubarkan masa justru menimbulkan bentrokan.

Pihak Iran mengecam tindakan tersebut dan melaporkan setikdaknya 275 jamaah asal Iran tewas.

Baca Juga: Tahun ini, Arab Saudi hanya izinkan 1.000 jemaah beribadah haji

4. Wabah Ebola tahun 2014-2016

Untuk kesekian kallinya wabah penyakit menyebabkan pembatasan dalam ibadah haji. Pada tahun 2014, Arab Saudi untuk sementara berhenti mengeluarkan visa umrah dan haji untuk warga Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.

Ketiga negara Afrika tersebut terkena dampak paling buruk dari wabah Ebola yang menyebabkan 11.000 kematian sebelum akhirnya wabah ini resmi dinyatakan selesai pada tahun 2016.

Baca Juga: Pertama dalam sejarah: Polisi wanita bergabung dengan pasukan keamanan haji Mekah




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×