Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Korea Selatan menguat untuk sesi kelima berturut-turut pada Selasa (21/10/2025), didorong oleh lonjakan saham otomotif di tengah meningkatnya optimisme terhadap pembicaraan dagang Amerika Serikat (AS) dengan Seoul dan mitra dagang terbesar Korea Selatan, China.
Indeks acuan KOSPI naik 76,34 poin atau 2,00% menjadi 3.891,03 pada pukul 01.34 GMT, menembus rekor tertingginya sepanjang sejarah.
Presiden AS Donald Trump pada Senin (20/10) mengatakan dirinya berharap dapat mencapai kesepakatan dagang yang adil dengan Presiden China Xi Jinping saat KTT Asia-Pasifik yang akan digelar di Korea Selatan pekan depan.
Baca Juga: Layanan Cloud AWS Amazon Kembali Normal Pasca Gangguan Global Lumpuhkan Ribuan Situs
Seoul juga berharap dapat memfinalisasi perjanjian dagang bilateralnya dengan AS pada pertemuan tersebut.
Sementara itu, survei Reuters menunjukkan Bank of Korea (BoK) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan untuk ketiga kalinya secara beruntun pada Kamis (23/10), dengan fokus menjaga stabilitas keuangan di tengah pemulihan ekonomi yang masih rapuh.
Saham Hyundai Motor melonjak 7,06% ke level tertingginya sejak Agustus 2024, disusul Kia Corp yang naik 4,28%.
Di sektor teknologi, Samsung Electronics menguat 1,73%, SK Hynix naik 2,88%, dan LG Energy Solution melonjak 3,82%.
Baca Juga: Indeks Nikkei Cetak Rekor Tertinggi Selasa (21/10), Jelang Pemungutan Suara PM Jepang
Sektor lain juga turut menopang kenaikan, dengan POSCO Holdings naik 2,38% dan Samsung BioLogics menguat 0,79%.
Dari total 931 saham yang diperdagangkan, 531 saham menguat, sementara 339 saham melemah.
Investor asing tercatat sebagai pembeli bersih saham senilai 329,2 miliar won (US$231,6 juta).
Di pasar valuta asing, won Korea diperdagangkan pada level 1.421 per dolar AS, sedikit melemah 0,01% dari penutupan sebelumnya di 1.420,8.
Di pasar obligasi, kontrak berjangka obligasi pemerintah tiga tahun untuk Desember turun 0,01 poin ke 106,85.
Baca Juga: Harga Emas Bertahan Dekat Rekor Tertinggi pada Level US$4.363 Selasa (21/10) Pagi
Imbal hasil obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,5 basis poin menjadi 2,582%, sedangkan imbal hasil acuan 10 tahun turun 0,6 basis poin ke 2,890%.