Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Pelajari legenda investasi yang membentuk keuangan modern
Pendidikan Buffett terutama diperoleh dari mempelajari investor dan pemimpin bisnis yang sukses. Benjamin Graham mengajarinya analisis sekuritas dan pentingnya membeli di bawah nilai intrinsik.
Philip Fisher menunjukkan kepadanya cara mengidentifikasi perusahaan dengan potensi pertumbuhan luar biasa dan tim manajemen yang kuat.
Charlie Munger memperkenalkan wawasan psikologis dan pentingnya menghindari bias kognitif.
Pelajari para maestro ini dengan membaca karya asli mereka, surat kepada pemegang saham, dan rekaman pidato.
Analisis investasi mereka yang sukses untuk memahami proses pengambilan keputusan mereka.
4. Kembangkan keterampilan berpikir kritis yang mandiri
“Takutlah ketika orang lain serakah, dan serakahlah ketika orang lain takut.” – Warren Buffett.
Kesuksesan Buffett berasal dari berpikir mandiri, alih-alih mengikuti konsensus pasar. Pendekatannya yang kontradiktif melibatkan sikap skeptis ketika orang lain euforia dan oportunis ketika orang lain takut.
Hal ini membutuhkan pengembangan disiplin mental untuk mengabaikan volatilitas pasar jangka pendek dan berfokus pada fundamental bisnis jangka panjang.
Baca Juga: Bisa Mengubah Nasib dari Miskin jadi Kaya, Ikuti 5 Pemikiran Warren Buffett Ini
Latih analisis independen dengan membentuk opini investasi sebelum membaca laporan analis atau liputan media. Pertanyakan tema-tema investasi populer dan cari bukti yang bertentangan dengan anggapan umum.
Buatlah jurnal keputusan untuk melacak alasan Anda dan belajar dari analisis yang berhasil maupun yang tidak. Kembangkan kepercayaan diri untuk bertindak sesuai keyakinan Anda saat meneliti peluang secara menyeluruh.
5. Bangun dan perluas lingkaran kompetensi
“Kenali lingkaran kompetensi Anda, dan tetaplah di dalamnya. Ukuran lingkaran itu tidak terlalu penting; namun, mengetahui batas-batasnya sangat penting.” – Warren Buffett.
Buffett dan Munger mempopulerkan konsep untuk tetap berada dalam "lingkaran kompetensi" Anda – area di mana Anda memiliki pengetahuan yang memadai untuk membuat keputusan yang tepat.
Buffett berfokus pada bisnis yang dapat ia pahami: perusahaan asuransi, merek konsumen, dan jasa keuangan. Ia menghindari investasi teknologi selama beberapa dekade karena ia tidak dapat memprediksi perusahaan mana yang akan mempertahankan keunggulan kompetitif.
Mulailah dengan menganalisis industri di mana Anda memiliki pengalaman profesional atau minat alami. Perluas lingkaran kompetensi Anda secara bertahap dengan mempelajari sektor-sektor baru secara sistematis.
Jujurlah tentang batasan pengetahuan Anda dan hindari investasi di bidang yang tidak Anda pahami. Pendekatan disiplin ini mencegah kesalahan yang merugikan sekaligus membangun keahlian di bidang tertentu.
Baca Juga: Pesan Penting untuk Kelas Menengah yang Ingin Kaya Raya dari Warren Buffett