Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengumumkan, seorang pejabat Korsel ditembak mati dan dibakar oleh pasukan Korea Utara. Pemerintah Korsel mengutuk "tindakan brutal" itu.
Melansir BBC, Seoul mengatakan, pejabat yang bekerja untuk departemen perikanan, menghilang dari kapal patroli dekat perbatasan dan kemudian ditemukan di perairan Utara.
Menurut Kementerian Pertahanan Korsel, tentara Korut menembaknya, kemudian menuangkan minyak ke tubuhnya lalu membakarnya. Tindakan itu diyakini sebagai tindakan anti-virus corona.
Pyongyang belum berkomentar.
Baca Juga: Kim Jong Un terima kado dari Presiden Jokowi, ada apa?
Perbatasan antara Korea diawasi dengan ketat, dan Korut diperkirakan memiliki kebijakan "tembak-untuk-bunuh" demi mencegah Covid-19 memasuki negara itu.
Insiden itu merupakan kali kedua pasukan Korut menembak dan membunuh seorang warga sipil Korea Selatan. Pada Juli 2008, seorang turis ditembak oleh seorang tentara di Gunung Kumgang.
Baca Juga: Pengakuan Trump: Kim Jong Un beritahu saya cara dia bunuh pamannya sendiri
Kronologi kejadian
BBC melaporkan, pejabat Korsel itu berada di kapal patrolinya sekitar 10 km (6 mil) dari perbatasan dengan Korut, dekat pulau Yeonpyeong, ketika dia menghilang pada hari Senin.
Ayah dua anak berusia 47 tahun itu telah meninggalkan sepatunya di atas kapal. Diyakini dia telah mencoba untuk membelot, sebuah langkah yang langka tetapi pernah terjadi sebelumnya.