Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Pada Kamis (14/5), media pemerintah Vietnam melaporkan, 10 orang, termasuk seorang veteran militer berusia 70 tahun, telah mengajukan diri sebagai donor paru-paru, tetapi ditolak oleh dokter negara.
"Kami tersentuh oleh niat baik mereka, tetapi peraturan saat ini tidak memungkinkan kami untuk transplantasi paru-paru yang disumbangkan oleh kebanyakan orang yang masih hidup," kata perwakilan dari Pusat Koordinasi Nasional untuk Transplantasi Organ Manusia (VNHOT) kepada surat kabar Tuoi Tre seperti dikutip Reuters.
Tuoi Tre menyebutkan, Pasien 91 saat ini hanya memiliki 10% dari kapasitas paru-parunya yang tersisa, dan telah menjalani perawatan dengan peralatan life support selama lebih dari 30 hari.
Baca Juga: Kasus corona melonjak, Malaysia bisa perketat kembali Perintah Kontrol
Wakil Menteri Kesehatan Nguyen Truong Son mengatakan kepada media bulan lalu, Vietnam telah mengimpor obat spesialis dari luar negeri untuk mengobati pembekuan darah pada pasien, tetapi tidak berhasil.
Menurut Kantor Berita Vietnam (VNA), Vietnam telah menghabiskan lebih dari 5 miliar dong (US$ 200.000) untuk berupaya menyelamatkan pilot asal Inggris itu.
Pada Maret, media Pemerintah China menyatakan, negaranya berhasil melakukan transplantasi paru-paru ganda pada pasien virus corona, sebuah prosedur yang mereka sebut sebagai metode signifikan untuk merawat para korban penyakit yang paling parah.
Vietnam berharap untuk memanfaatkan kesuksesannya memerangi virus corona dengan memposisikan diri sebagai tempat yang aman bagiĀ pelaku bisnis. Sebab, produsen internasional ingin mendiversifikasi rantai pasokan mereka jauh dari China.
Baca Juga: Selamat, Thailand laporkan nol kasus baru corona sejak 9 Maret