kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon Ingatkan Potensi Resesi Masih Tinggi


Jumat, 16 Mei 2025 / 10:57 WIB
CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon Ingatkan Potensi Resesi Masih Tinggi
CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, menyatakan bahwa kemungkinan terjadinya resesi di Amerika Serikat (AS) masih cukup tinggi.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, menyatakan bahwa kemungkinan terjadinya resesi di Amerika Serikat (AS) masih cukup tinggi, meskipun pemerintah AS baru-baru ini mencabut sebagian tarif impor terhadap Tiongkok.

Dalam wawancara dengan Bloomberg Television pada Kamis seperti dikutip dari CNBC, Jumat (16/5), Dimon mengatakan, “Jika terjadi resesi, saya tidak tahu seberapa besar dampaknya atau berapa lama akan berlangsung. Mudah-mudahan bisa dihindari, tetapi saya tidak akan menghapusnya dari daftar kemungkinan saat ini.”

Ia menambahkan bahwa penilaian lebih rinci diserahkan kepada para ekonom JPMorgan. 

Baca Juga: Jamie Dimon Soroti Persatuan Ekonomi Barat di Tengah Kinerja Positif JPMorgan

Michael Feroli, Kepala Ekonom AS di JPMorgan, menyebut dalam catatannya kepada klien pada Selasa bahwa kemungkinan resesi “masih tinggi, tetapi kini di bawah 50%.”

Pernyataan Dimon ini disampaikan kurang dari seminggu setelah AS dan China sepakat untuk mengurangi tarif secara signifikan selama 90 hari. Selain itu, AS juga menerapkan jeda tarif terhadap berbagai negara lain dalam kurun waktu yang sama.

Dimon mengakui bahwa meskipun ada jeda, ketidakpastian terkait kebijakan tarif masih membayangi. Namun ia menilai langkah penangguhan tersebut sebagai hal positif bagi ekonomi dan pasar. 

“Saya pikir tindakan yang tepat adalah menghentikan sebagian kebijakan itu dan mulai berdialog,” ujarnya.

Baca Juga: CEO JPMorgan Jamie Dimon Masih Skeptis terhadap Bitcoin, Sebut BTC Tak Memiliki Nilai

Kendati demikian, menurut Dimon, tarif impor yang masih berlaku tetap lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dan berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian. 

“Bahkan pada level saat ini, banyak pihak mulai menahan investasi dan mempertimbangkan ulang rencana mereka,” tuturnya.

Selanjutnya: Transjabodetabek Rute Bekasi-Cawang Resmi Dibuka, Cek 6 Titik Pemberhentiannya

Menarik Dibaca: 6 Model Desain Taman Kecil untuk Rumah Modern Minimalis agar Terasa Lebih Luas



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×