kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

CEO Pfizer: Suntikan vaksin Covid-19 ketiga sepertinya diperlukan dalam 12 bulan


Jumat, 16 April 2021 / 08:13 WIB
CEO Pfizer: Suntikan vaksin Covid-19 ketiga sepertinya diperlukan dalam 12 bulan
ILUSTRASI. CEO Pfizer Albert Bourla kepada CNBC mengatakan, masyarakat mungkin akan membutuhkan suntikan ketiga Pfizer/BioNTech dalam waktu 12 bulan setelah mendapatkan vaksinasi penuh. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: USA Today | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pada Kamis (15/4/2021), CEO Pfizer Albert Bourla kepada CNBC mengatakan, masyarakat mungkin akan membutuhkan suntikan ketiga Pfizer/BioNTech dalam waktu 12 bulan setelah mendapatkan vaksinasi penuh. Dia juga bilang, suntikan tahunan kemungkinan juga diperlukan.

Melansir USA Today, Pfizer sebelumnya mengumumkan bahwa data dari uji klinisnya menunjukkan vaksin itu sangat efektif enam bulan setelah dosis kedua. Data tersebut didasarkan pada lebih dari 12.000 peserta yang divaksinasi. Terlalu dini untuk menguji keefektifan vaksin setelah enam bulan.

The Hill mengutip Bourla menuliskan, varian Covid-19 akan "memainkan peran kunci" dalam menentukan vaksinasi apa yang dibutuhkan di masa depan. Fokus utama negara saat ini adalah memvaksinasi penduduk sekarang untuk mencegah penyebaran virus.

Sementara itu, Dr. Anthony Fauci mengatakan kepada Medhi Hasan dari MSNBC pada minggu ini bahwa masyarakat mungkin perlu mendapatkan suntikan penguat untuk vaksin Covid-19 dalam setahun. Data terbaru menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan Moderna memberikan perlindungan setidaknya selama enam bulan, kata Fauci.

Baca Juga: Sejumlah negara hentikan sementara vaksin Johnson & Johnson karena pembekuan darah

USA Today memberitakan, hampir 6.000 warga Amerika yang sudah divaksin terinfeksi virus corona yang telah dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit. Jumlah itu kurang dari 1% dari 76 juta orang Amerika yang divaksinasi penuh.

CDC, dalam email ke USA Today, mengatakan hampir 400 dari 5.800 kasus membutuhkan rawat inap dan 74 di antaranya meninggal dunia. Lebih dari 40% infeksi terjadi pada orang berusia 60 atau lebih, 65% adalah perempuan, dan 29% tidak menunjukkan gejala, kata CDC.

Baca Juga: Muncul varian baru yang lebih ganas, ini gejala virus corona E484K



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×