Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Sony Group Corp sukses mencetak kinerja ciamik pada kuartal ketiga. Bahkan laba operasional Sony melonjak 32%, melampaui perkiraan analis.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba operasional Sony di periode Oktober-Desember 2021 mencapai 465,2 miliar yen atau setara US$ 4,05 miliar. Jumlah itu di atas perkiraan laba rata-rata dari sembilan analis yang disurvei Refinitiv sebesar 351,6 miliar yen.
Dengan hasil ini, Sony menaikkan perkiraan laba setahun penuh pada tahun fiskal 2021-2022 menjadi 1,2 triliun yen dari sebelumnya hanya 1,04 triliun yen.
Prediksi itu juga lebih tinggi dari perkiraan laba rata-rata dari 24 analis pada data Refinitiv yang sebesar 1,09 triliun yen.
Baca Juga: Berebut Pasar, Industri Video Game Gencar Lakukan Akuisisi
Grup konglomerat asal Jepang- yang mencakup bidang-bidang seperti hiburan, sensor, dan layanan keuangan - beralih ke standar akuntansi IFRS dari US GAAP pada tahun keuangan saat ini.
Sony diuntungkan dari permintaan yang kuat untuk konsol game PlayStation 5 (PS5) yang diluncurkan pada November 2020. Namun, kekurangan semikonduktor membuat Sony kesulitan memproduksi konsol yang cukup untuk memenuhi permintaan tersebut.
Sony Group di tahun lalu sempat mengatakan akan menghabiskan 2 triliun yen selama tiga tahun untuk investasi strategis, termasuk dorongan untuk memperluas pelanggan ke layanan game dan hiburannya karena merampingkan bisnis elektronik konsumennya.
Pada hari Selasa, perusahaan mengumumkan akan membeli Bungie Inc, pencipta asli dari Video game "Halo", seharga US$ 3,6 miliar. Itu terjadi setelah pembuat konsol Xbox, Microsoft Corp, di bulan lalu mengatakan akan membeli pembuat games "Call of Duty" yakni Activision Blizzard seharga US$ 69 miliar.
Perusahaan teknologi Jepang ini juga dapat melebarkan sayapnya ke sektor kendaraan listrik (EV), dengan Chief Executive Kenichiro Yoshida meluncurkan prototipe EV baru dan mengumumkan penciptaan bisnis mobilitas di pameran dagang teknologi di Las Vegas bulan lalu.
Baca Juga: Perusahaan Mobil Listrik Milik Baidu Kumpulkan Pendanaan Baru Senilai US$ 400 Juta
Meningkatnya permintaan untuk EV mendorong pendatang baru ke pasar mobil. Melalui EV, Sony bertujuan untuk membangun bisnis yang akan mengubah mobil dari mesin transportasi menjadi ruang hiburan.
Sony telah mengatakan akan memilih mitra baru untuk proyek EV-nya, berdasarkan teknologi yang dapat mereka bawa.
Pada bulan November pembuat chip Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) mengatakan telah setuju untuk membangun pabrik chip senilai US$ 7 miliar di Jepang yang akan memasok semikonduktor kepada Sony untuk bisnis sensor gambarnya mulai tahun 2024.