Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. China memutuskan menangguhkan tarif tambahan untuk beberapa produk Amerika Serikat (AS) yang akan diimplementasikan pada 15 Desember 2019 ini.
Hal itu diumumkan komisi tarif pabean Dewan Negara China pada hari Minggu, setelah dua negara ekonomi terbesar di dunia itu menyetujui kesepakatan perdagangan "fase satu" pada Jumat.
Baca Juga: Perjanjian dagang bakal AS-China teken Januari 2020, ini isi lengkapnya
Kesepakatan fase satu antara China dan AS ini, yang isunya telah berputar-putar selama berbulan-bulan dan menekan pasar global, merupakan sebuah lompatan besar untuk perekonomian global.
Hal ini juga menjadi peluang pembelian produk-produk pertanian AS oleh Tiongkok dan barang-barang lainnya dari Tiongkok masuk ke pasar AS.
Mengutip Reuters, Minggu (15/12), tarif pembalasan China, yang mulai berlaku pada 15 Desember, sebelumnya dimaksudkan untuk menargetkan barang mulai dari jagung dan gandum hingga kendaraan buatan AS dan suku cadang kendaraan bermotor.
Baca Juga: Bill Gates rela begadang sampai pukul 3 pagi karena membaca buku ini
Tarif China lainnya yang telah diterapkan pada barang AS akan diberlakukan, kata komisi itu dalam pernyataan yang dikeluarkan di situs web departemen pemerintah termasuk kementerian keuangan China.
"Tiongkok berharap, atas dasar kesetaraan dan saling menghormati, untuk bekerja dengan Amerika Serikat, untuk menyelesaikan satu sama lain keprihatinan inti satu sama lain dan mempromosikan perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan AS-China yang stabil," tambahnya.
Baca Juga: Bill Gates bisa tidur setidaknya 7 jam sehari setelah membaca buku ini
Beijing telah setuju untuk mengimpor setidaknya produk senilai US$ 200 miliar pada barang dan jasa AS selama dua tahun ke depan di atas jumlah yang dibeli pada tahun 2017, kata perunding perdagangan AS terkemuka pada hari Jumat.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Perwakilan Dagang Amerika Serikat juga pada hari Jumat mengatakan Amerika Serikat akan menghapus tarif 25% untuk barang-barang Tiongkok senilai US$ 250 miliar.