kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

China gelar latihan militer, Taiwan: Awas, jangan terlalu dekat!


Kamis, 14 Oktober 2021 / 08:43 WIB
China gelar latihan militer, Taiwan: Awas, jangan terlalu dekat!
ILUSTRASI. Sejumlah tentara berada diantara peralatan militer di pangkalan rudal pertahanan udara Taiwan di lokasi yang dirahasiakan pada foto yang dirilis Jumat (11/9/2020). Taiwan Presidential Office/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Pada Rabu (13/10/2021), Kementerian Pertahanan Taiwan memperingatkan China tentang tindakan balasan yang kuat jika pasukannya menggelar latihan militer terlalu dekat dengan pulau itu.

Sebelumnya, Beijing terus melakukan serangan intimidasi ke zona pertahanan udara Taiwan dan menyebutnya sebagai langkah yang adil untuk melindungi perdamaian dan stabilitas.

Mengutip Reuters, menteri pertahanan Taiwan mengatakan pada pekan lalu, ketegangan militer dengan China, yang mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, adalah yang terburuk dalam lebih dari 40 tahun. Dia menambahkan China akan mampu melakukan invasi "skala penuh" pada tahun 2025.

Menhan Taiwan mengungkapkan hal tersebut setelah China melancarkan serangan intimidasi angkatan udara massal ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan selama empat hari berturut-turut yang dimulai 1 Oktober, bagian dari pola yang dilihat Taipei sebagai peningkatan pelecehan militer oleh Beijing.

Baca Juga: China: Latihan militer di dekat Taiwan ditujukan untuk kegiatan separatis

Meski demikian, tidak ada tembakan yang dilepaskan dan pesawat China berada jauh dari wilayah udara Taiwan, memusatkan aktivitas mereka di sudut barat daya zona pertahanan udara Taiwan.

Dalam sebuah laporan ke parlemen, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pasukan mereka akan mematuhi prinsip "semakin dekat China ke pulau itu, semakin kuat tindakan balasan". Namun, tidak ada rincian lebih jauh mengenai tindakan balasan yang dimaksud.

Lagi-lagi, Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan keprihatinannya atas pertumbuhan kekuatan China, di mana mereka mulai mengoperasikan kapal induk baru, kapal selam bertenaga nuklir dan kapal serbu amfibi.

Baca Juga: China kerahkan militer di pantai yang berseberangan dengan Taiwan

"Kemampuan China dalam menolak akses dan memblokade Selat Taiwan menjadi semakin lengkap, yang akan menimbulkan tantangan dan ancaman serius bagi operasi pertahanan kami," jelas Kementerian Pertahanan Taiwan.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×