Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
J-20 adalah jet tempur siluman paling canggih di China, sebanding dengan F-22 dan F-35 milik Amerika Serikat (AS).
Dalam konferensi pers Senin (17/8), juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian menyatakan, saling menghormati dan mendukung antara China dan India adalah arah yang benar, dan sejalan dengan kepentingan jangka panjang kedua negara.
"China bersedia bekerja dengan India untuk meningkatkan kepercayaan politik timbal balik, mengelola perbedaan dengan benar, memperkuat kerjasama pragmatis, dan menjaga keseluruhan pengembangan hubungan bilateral," katanya seperti dikutip Global Times.
Sebelumnya, Perdana Menteri India Narendra Modi pada Sabtu (15/8) mengeluarkan peringatan baru kepada China atas ketegangan perbatasan yang mematikan, menggunakan pidato terpentingnya tahun ini untuk berjanji membangun militer yang lebih kuat.
Baca Juga: Memanas lagi, India mengeluarkan peringatan baru kepada China
Dalam pidatonya, Modi menyebut konfrontasi di perbatasan yang disengketakan, tetapi tanpa menyebut nama negaranya. "Siapapun yang mengawasi kedaulatan negara, tentara kita telah menjawabnya dalam bahasa mereka sendiri," katanya seperti dilansir Channel News Asia.
"Integritas India adalah yang tertinggi bagi kami. Apa yang dapat kita lakukan, apa yang dapat tentara kita lakukan, semua orang melihatnya di Ladakh," ujarnya mengacu pada bentrokan perbatasan dengan pasukan China di wilayah Ladakh, Himalaya, pada 15 Juni.
Dua puluh tentara India tewas dalam bentrokan itu, dalam "pertempuran" dengan tongkat, batu, dan tangan kosong. China juga mengakui, mereka menderita korban tetapi tanpa memberikan angka.