kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.685   -27,00   -0,16%
  • IDX 8.506   -64,43   -0,75%
  • KOMPAS100 1.178   -10,12   -0,85%
  • LQ45 855   -8,17   -0,95%
  • ISSI 298   -1,52   -0,51%
  • IDX30 442   -5,37   -1,20%
  • IDXHIDIV20 512   -6,66   -1,29%
  • IDX80 132   -1,17   -0,88%
  • IDXV30 136   -0,44   -0,32%
  • IDXQ30 141   -1,77   -1,24%

China Kirim Pesan Keras ke Jepang: “Kami Siap Perang”


Selasa, 25 November 2025 / 12:00 WIB
China Kirim Pesan Keras ke Jepang: “Kami Siap Perang”
ILUSTRASI. Situasi regional Kembali panas setelah militer China merilis video propaganda bernada ancaman. REUTERS/Thomas Peter


Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Situasi regional Kembali panas setelah militer China merilis video propaganda bernada ancaman. Yakni dengan menyatakan bahwa mereka siap menghadapi perang kapan saja. Video tersebut muncul di tengah meningkatnya ketegangan dengan Jepang.

Telegraph melaporkan, video itu berjudul “Jika perang pecah hari ini, inilah jawabanku.” Materi tersebut dibuat oleh Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat—unit militer yang mengendalikan seluruh misil di China. Tayangan itu menampilkan cuplikan dramatis jet tempur, kapal perang, dan peluncuran rudal.

Video tersebut dirilis hanya dua minggu setelah Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, menyatakan bahwa serangan militer China terhadap Taiwan dapat memicu respons militer Jepang.

Tak lama setelah pernyataan itu, seorang diplomat China menyiratkan bahwa Takaichi pantas dipenggal. Pernyataan tersebut memicu krisis diplomatik terburuk antara kedua negara dalam lebih dari satu dekade.

China berulang kali menuntut Takaichi menarik ucapannya, namun ia tetap bertahan. Takaichi, yang kerap menyebut Margaret Thatcher sebagai panutannya, menolak mundur satu langkah pun.

Minggu lalu, Menteri Pertahanan Jepang, Shinjiro Koizumi, menegaskan bahwa Jepang tetap melanjutkan rencana menempatkan rudal di Pulau Yonaguni untuk “mengurangi kemungkinan serangan bersenjata.”

Baca Juga: Taiwan, China, dan Sejarah Pasca Perang Dunia II: Kronologi Singkat

Yonaguni adalah titik terdekat Jepang dengan Taiwan, hanya sekitar 108 kilometer. Menurut laporan Kyodo News, Jepang berencana menempatkan unit bersenjata rudal permukaan-ke-udara Type-03, yang bisa menjatuhkan pesawat maupun rudal balistik.

China menuduh langkah tersebut sebagai upaya menciptakan ketegangan di kawasan dan memprovokasi konfrontasi militer.

Selain ancaman militer, Beijing juga membatalkan penerbangan antarnegara, mengeluarkan larangan wisata, dan memanggil duta besar Jepang. Namun sejauh ini, tidak ada tanda-tanda Jepang akan mundur.

“Kelompok sayap kanan di Jepang sedang menyeret Jepang dan kawasan menuju bencana,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning.

Walaupun video itu tidak menyebut Jepang secara langsung, isinya secara luas dianggap sebagai pesan intimidasi.

Baca Juga: Trump dan Xi Gelar Pembicaraan Telepon, Sepakati Pertemuan Timbal Balik pada 2026




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×