kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.686   -26,00   -0,16%
  • IDX 8.506   -64,43   -0,75%
  • KOMPAS100 1.178   -10,12   -0,85%
  • LQ45 855   -8,17   -0,95%
  • ISSI 298   -1,52   -0,51%
  • IDX30 442   -5,37   -1,20%
  • IDXHIDIV20 512   -6,66   -1,29%
  • IDX80 132   -1,17   -0,88%
  • IDXV30 136   -0,44   -0,32%
  • IDXQ30 141   -1,77   -1,24%

Taiwan, China, dan Sejarah Pasca Perang Dunia II: Kronologi Singkat


Selasa, 25 November 2025 / 11:07 WIB
Taiwan, China, dan Sejarah Pasca Perang Dunia II: Kronologi Singkat
ILUSTRASI. Bendera nasional China dan Taiwan ditampilkan di samping pesawat militer dalam ilustrasi yang diambil 9 April 2021.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Presiden China, Xi Jinping, menyatakan kepada Presiden AS Donald Trump pada Senin (24/11/2025) bahwa “kembalinya Taiwan ke China” setelah Perang Dunia II merupakan bagian penting dari visi Beijing terhadap tatanan dunia.

Sejarah hubungan Taiwan–China memang panjang dan kompleks, melibatkan perang, revolusi, dan klaim kedaulatan yang masih menjadi isu sensitif hingga kini.

Baca Juga: Analis Wall Street: Investor Sedang Mabuk AI — dan Ini Bisa Berakhir Tragis

Berikut kronologi utama:

1895 – Setelah kalah dalam Perang Tiongkok–Jepang Pertama, Dinasti Qing menandatangani Perjanjian Shimonoseki, menyerahkan Taiwan kepada Jepang.

1911 – Dinasti Qing digulingkan, dan Republik China didirikan pada tahun berikutnya.

1927 – Partai Komunis China melakukan pemberontakan melawan pemerintah nasionalis, menandai awal Perang Saudara China.

1931 – Jepang menginvasi Manchuria di timur laut China.

1936 – Pemimpin Republik China Chiang Kai-shek diculik oleh dua jenderalnya sendiri untuk memaksa aliansi dengan komunis Mao Zedong menghadapi Jepang.

1937 – Jepang menyerbu seluruh wilayah China.

1943 – Chiang, Presiden AS Franklin Roosevelt, dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill menandatangani Deklarasi Kairo, yang menyatakan Taiwan akan “dikembalikan” ke Republik China.

Baca Juga: Trump dan Xi Gelar Pembicaraan Telepon, Sepakati Pertemuan Timbal Balik pada 2026

1945 – Deklarasi Potsdam menuntut Jepang menyerah tanpa syarat dan menegaskan kembali Deklarasi Kairo; Taiwan diserahkan kembali ke Republik China.

1946 – Gencatan senjata antara pasukan nasionalis dan komunis runtuh; perang saudara China dilanjutkan.

1947 – Terjadi pemberontakan di Taiwan terhadap pemerintah nasionalis, yang kemudian ditumpas secara brutal.

1949 – Chiang Kai-shek mundur ke Taiwan setelah Mao Zedong memenangkan perang saudara dan mendirikan Republik Rakyat China. Mao berjanji akan “membebaskan” pulau tersebut.

1951 – Jepang menandatangani Perjanjian Perdamaian San Francisco, melepaskan klaim atas Taiwan, namun status kedaulatan pulau itu tetap tidak terselesaikan menurut Beijing.

1952 – Perjanjian Perdamaian antara Republik China dan Jepang diteken, menegaskan pengakuan Jepang atas pengalihan kedaulatan Taiwan ke Republik China.

Baca Juga: Harga Tembaga Naik Selasa (25/11), Pasar Menimbang Risiko Pasokan dan Sinyal The Fed

Hingga kini, pemerintah di Taipei dan Beijing tidak saling mengakui secara resmi. Republik China tetap menjadi nama formal Taiwan.

Selanjutnya: 10 Promo Payday Kuliner November 2025, Jajan Hemat dari Starbucks hingga HokBen

Menarik Dibaca: 10 Promo Payday Kuliner November 2025, Jajan Hemat dari Starbucks hingga HokBen




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×