Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga tembaga bergerak naik pada perdagangan Selasa (25/11/2025), sementara para pelaku pasar mencermati perkembangan pasokan global serta lonjakan stok tembaga di Amerika Serikat (AS).
Minimnya rilis data ekonomi membuat fokus pasar tertuju pada kemungkinan keputusan suku bunga The Federal Reserve pada Desember mendatang.
Melansir Reuters, kontrak tembaga yang paling aktif di Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 0,33% ke 86.320 yuan (US$12.154,32) per ton pada pukul 01.30 GMT.
Sementara itu, harga tembaga tiga bulan di London Metal Exchange (LME) bertambah 0.31% menjadi US$10.806 per ton.
Baca Juga: Mata Uang Asia Selasa (25/11): Ringgit Malaysia dan Won Korea Pimpin Penguatan
Pasokan Tertekan: Freeport Pangkas Target Produksi Grasberg 2026
Kabar dari sisi pasokan menjadi sorotan utama. Freeport Indonesia pada Senin (24/11) mengumumkan pemangkasan rencana produksi 2026 untuk tambang Grasberg, dari proyeksi awal 700.000 ton tembaga katoda menjadi hanya 478.000 ton.
Penyesuaian ini dilakukan setelah insiden aliran lumpur pada September lalu yang menewaskan tujuh pekerja.
Potensi gangguan pasokan global membuat UBS menaikkan proyeksi harga tembaga untuk 2026.
Bank investasi tersebut menilai pasar akan semakin ketat akibat gangguan tambang, termasuk penurunan kapasitas Grasberg, sementara permintaan jangka panjang masih kuat.
Baca Juga: Rudal Jepang Dekat Taiwan Bikin China Murka: Asia Menuju Krisis Baru?
Stok Tembaga AS Menembus Rekor, Dipicu Arbitrase
Di sisi lain, data menunjukkan stok tembaga di Comex telah melampaui 400.000 short ton, level tertinggi dalam sejarah.
Lonjakan ini dipicu peluang arbitrase yang menarik aliran komoditas ke AS, serta aksi penimbunan oleh pelaku pasar menjelang kemungkinan tarif baru yang sedang dikaji untuk 2026.
Stok tembaga AS kini jauh lebih tinggi dibandingkan persediaan di LME maupun SHFE, mengindikasikan potensi surplus lokal meskipun pasokan global cenderung ketat.
Baca Juga: Ukraina Gempur Novorossiysk, Permukiman Rusak dan Empat Warga Terluka
Pasar Menunggu Kejelasan The Fed
Meski ada sentimen pasokan dan data inventori yang kuat, pergerakan harga tembaga masih terbatas.
Minimnya katalis makro membuat pasar menunggu sinyal lebih jelas mengenai apakah The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan 9–10 Desember.
“Dengan sedikit petunjuk makro dan fundamental yang datar, tidak banyak insentif bagi harga untuk keluar dari rentang saat ini,” tulis analis Sucden Financial.
Baca Juga: Emas Spot Tertahan Selasa (25/11) Pagi Setelah Lonjakan 2%, Cermati Langkah The Fed
Pergerakan Logam Dasar Lainnya
Di bursa SHFE: Aluminium naik 0,21%, Nikel menguat 0,78%, Timah bertambah 0,16%, Timbal turun 0,55%, dan Seng bergerak mendatar.
Sementara di LME: Seng naik 0,10%, Timbal bertambah 0,25%, Aluminium, nikel, dan timah relatif stagnan.













