Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Tiongkok langsung membalas dengan tarifnya sendiri beberapa menit setelah tarif AS mulai berlaku pada hari Selasa (4/2/2025).
Respons cepat tetapi terukur menunjukkan bahwa Tiongkok telah menyiapkan strategi dalam menghadapi tarif Donald Trump.
Mengutip Business Insider, tarif untuk Meksiko dan Kanada ditunda selama sebulan setelah kedua negara mencapai kesepakatan dengan Trump.
Pengumuman Beijing tentang tarif pembalasan atas barang-barang AS tiba pada hari Selasa. Berita itu datang dengan cepat tetapi tidak sehebat yang diharapkan.
"Tarif China relatif terukur dan tidak simetris dalam skalanya, hanya menyentuh sekitar US$ 20 miliar dalam ekspor AS, dibandingkan dengan lebih dari US$ 500 miliar dalam ekspor China yang terkena tarif menyeluruh AS," kata Jeremy Chan, konsultan untuk Eurasia Group.
Namun, analis mengatakan kepada Business Insider bahwa respons yang terarah dan terukur tidak berarti Beijing akan mundur.
"Jelas ini sudah direncanakan sebelumnya," kata Louise Loo, kepala ekonom untuk China Raya di Oxford Economics.
Baca Juga: Apple Terjebak di Tengah Baku Tembak Perang Dagang Trump-China
Dia menambahkan, "Daftar yang dikurasi dengan cermat pada barang-barang tertentu hanya menyiratkan, menurut pandangan kami, bahwa China lebih dari siap untuk membalas kapan saja, daripada menarik kembali tarif agresif dari AS."
Langkah yang diperhitungkan dan strategis dari Beijing
Menurut ekonom dan analis kebijakan luar negeri kepada Business Insider, Trump berhadapan dengan China yang menunjukkan adanya Langkah perlawanan. Beijing telah memperhitungkan, Menyusun strategi, dan terukur dalam tanggapannya.
"Tiongkok biasanya menunggu hingga tindakan diterapkan, bukan saat diumumkan, untuk membalas," kata Chan. "Dalam hal ini, Beijing mengumumkan tanggapannya dalam beberapa menit setelah kenaikan tarif 10% mulai berlaku, yang menunjukkan bahwa mereka siap."
Trump memulai perang dagangnya dengan Tiongkok pada tahun 2018, dengan mengenakan tarif pada impor dari Tiongkok, seperti baja dan aluminium. Hal itu mengakibatkan serangkaian tanggapan balasan antara AS dan Tiongkok.
Baca Juga: Kementerian Perdagangan China Sebut Tarif AS 'Keji' dan 'Unilateral'
- Nasional | 20 Menit lalu