Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China kembali mencatatkan tonggak penting dalam program luar angkasanya dengan meluncurkan tiga astronaut ke stasiun luar angkasa permanennya, Kamis (24/4).
Misi ini menjadi penerbangan berawak ke-15 sekaligus misi ke-20 dari program Shenzhou yang telah berlangsung lebih dari tiga dekade.
Wahana antariksa Shenzhou-20 diluncurkan menggunakan roket Long March-2F dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di barat laut China pada pukul 17.17 waktu setempat (09.17 GMT), menurut laporan stasiun televisi pemerintah CCTV.
Baca Juga: China akan Kirim Misi Berawak ke-14 ke Luar Angkasa dengan Shenzhou-19
Tak lama kemudian, kantor berita Xinhua mengonfirmasi bahwa peluncuran berjalan sukses.
Misi ini berlangsung di tengah meningkatnya ketertarikan negara-negara lain terhadap program eksplorasi bulan dan luar angkasa China.
Salah satunya adalah Pakistan, yang kini tengah melakukan seleksi awal astronaut untuk dikirim ke luar angkasa dalam misi mendatang Shenzhou.
Jika berhasil, astronaut dari Pakistan ini akan menjadi orang asing pertama yang mengunjungi Stasiun Luar Angkasa Tiangong milik China.
Tujuan Misi
Tujuan utama dari misi Shenzhou-20 adalah melakukan rotasi kru di orbit dengan awak misi Shenzhou-19, yang dijadwalkan kembali ke lokasi pendaratan Dongfeng pada 29 April, menurut Badan Antariksa Berawak China (China Manned Space Agency).
Tiga astronaut yang tergabung dalam misi Shenzhou-20 adalah Chen Dong, Chen Zhongrui, dan Wang Jie.
Baca Juga: LG Lepas Proyek Titan, Kerja Sama Indonesia-China Lewat Proyek Dragon Tetap Jalan
Ini merupakan misi luar angkasa ketiga bagi Chen Dong, sementara bagi dua rekannya—seorang insinyur ruang angkasa dan mantan pilot angkatan udara—ini adalah penerbangan perdana.
Selama di stasiun luar angkasa, mereka akan melakukan sejumlah eksperimen ilmu pengetahuan dan aplikasi, memasang perangkat pelindung terhadap puing antariksa, serta alat dan muatan tambahan di luar wahana, termasuk melakukan tugas pemulihan.
Menariknya, misi ini juga membawa ikan zebra, planaria, dan streptomyces sebagai objek penelitian dalam tiga eksperimen ilmu kehidupan di ruang angkasa.
Kru Shenzhou-20 dijadwalkan kembali ke Bumi pada akhir Oktober 2025, dan selama di orbit akan menerima misi pasokan melalui wahana kargo tak berawak Tianzhou-9.
Baca Juga: Boeing Siap Jual Ulang Puluhan Jet Usai Tarif Perang Dagang Tutup Akses ke China
Kolaborasi Internasional
Saat ini, China sedang menyeleksi angkatan keempat astronaut untuk misi-misi mendatang. Untuk pertama kalinya, seleksi ini mencakup kandidat dari Hong Kong, Makau, serta Pakistan.
Media pemerintah China menyebut astronaut dari Hong Kong dan Makau kemungkinan besar akan melaksanakan misi pertama mereka paling cepat pada tahun 2026.
Sementara itu, proses seleksi dua astronaut dari Pakistan juga tengah berlangsung, menyusul penandatanganan kerja sama antariksa antara kedua negara pada Februari lalu.
Salah satu astronaut Pakistan nantinya akan fokus pada muatan dan riset ilmiah di stasiun luar angkasa China.
Baca Juga: Misi Ambisius! China dan Rusia Berencana Bangun Pusat Energi Nuklir di Bulan
Amjad Ali, Wakil Direktur Jenderal Badan Antariksa Pakistan, menyatakan bahwa dalam satu bulan ke depan, Pakistan akan menyeleksi daftar awal berisi lima hingga sepuluh kandidat untuk disaring lebih lanjut oleh China menjadi dua finalis.
Dua astronaut tersebut akan mengikuti pelatihan intensif di China selama enam bulan hingga satu tahun, sebelum salah satunya diterbangkan ke luar angkasa paling cepat Oktober tahun depan, sementara yang lainnya menjadi astronaut cadangan.
“Ini sangat penting bagi Pakistan karena kami menjadi negara asing pertama yang astronautnya diterima dan diterbangkan oleh misi antariksa China,” kata Amjad Ali.