Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MenurutĀ Michael Herrmann, penasihat senior di Dana Populasi PBB untuk Pembangunan, sebagian besar negara telah meningkatkan usia pensiun sebagai respons terhadap tekanan demografis untuk melindungi dana pensiun dan memperlambat kemungkinan penyusutan tenaga kerja.
"Itu adalah instrumen kebijakan standar dan melakukannya secara bertahap sangat masuk akal. Penting bahwa kita melakukan ini dengan cara yang fleksibel," katanya.
Hermann menambahkan bahwa pekerja harus memiliki kemungkinan untuk bekerja paruh waktu atau dari rumah, atau terlibat dalam proyek-proyek.
Saat ini, setiap pensiunan di China didukung oleh kontribusi lima pekerja. Rasio ini setengah dari apa yang terjadi satu dekade lalu dan cenderung menuju 4 banding 1 pada 2030 dan 2 banding 1 pada 2050.
Baca Juga: Angka Perkawinan China Merosot ke Titik Terendah dalam Sejarah
Ekonom mengatakan sistem pensiun China saat ini, yang mengandalkan tenaga kerja aktif yang menyusut untuk membayar pensiun sejumlah pensiunan yang terus bertambah, tidak berkelanjutan dan perlu direformasi.
Data kementerian keuangan menunjukkan, sebelas dari 31 yurisdiksi tingkat provinsi di China mengalami defisit anggaran pensiun. Akademi Ilmu Pengetahuan China yang dikelola negara memperkirakan sistem pensiun akan kehabisan uang pada 2035.