Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pemerintah China menyatakan bahwa serangan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir Iran telah merusak kredibilitas Washington di mata dunia, serta memperingatkan bahwa situasi saat ini berisiko "lepas kendali".
Pernyataan ini disampaikan melalui siaran stasiun televisi nasional China, CCTV, setelah pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (23/6).
Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengatakan bahwa militer AS telah "menghancurkan" situs-situs nuklir utama milik Iran, dalam serangan gabungan bersama Israel.
Baca Juga: Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei Minta Dukungan Tambahan dari Putin Usai Serangan AS
Aksi ini menjadi intervensi militer terbesar negara-negara Barat terhadap Republik Islam Iran sejak Revolusi 1979.
Dalam pertemuan darurat DK PBB, Rusia, China, dan Pakistan mengusulkan agar badan yang beranggotakan 15 negara itu mengadopsi resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat di Timur Tengah.
Duta Besar China untuk PBB, Fu Cong, mendesak semua pihak untuk menahan diri dari menggunakan kekuatan, serta tidak memperburuk konflik atau menambah "api" dalam ketegangan yang sudah tinggi.
“Pihak-pihak yang terlibat, terutama Israel, harus segera menghentikan serangan guna mencegah eskalasi lebih lanjut dan meluasnya konflik ke negara lain,” kata Fu seperti dikutip CCTV.
Baca Juga: Selat Hormuz Jalur Vital Bagi Perdagangan Migas dan Dampak ke Ekonomi Global
Ia menambahkan, meskipun Iran menjadi korban, AS juga kehilangan kredibilitasnya—baik sebagai negara maupun sebagai mitra dalam negosiasi internasional.
Dalam editorial yang diterbitkan Minggu malam, media pemerintah China, Global Times, menyebut langkah AS sangat berbahaya dan provokatif.
Dalam opini tersebut, media itu menekankan bahwa intervensi militer asing tidak akan pernah membawa perdamaian, melainkan hanya akan memperdalam kebencian dan trauma di kawasan.
Sementara itu, Kedutaan Besar China di Iran menyatakan bahwa sebagian besar warga negara China yang berada di Iran telah berhasil dievakuasi ke tempat aman. Mereka yang masih berada di negara itu disebut tidak tinggal di wilayah berisiko tinggi.