kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China siap perang, ini asal muasal konflik AS dan China di Selat Taiwan


Minggu, 28 Juli 2019 / 08:35 WIB
China siap perang, ini asal muasal konflik AS dan China di Selat Taiwan


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tak hanya soal perdagangan, Amerika Serikat (AS) dan China juga bersitegang di kawasan Teluk Taiwan. Sehari setelah China menyatakan siap berperang demi Taiwan, AS membuat China tambah meradang setelah kapal marinirĀ  AS melintas di Teluk Taiwan.

China memang mengklaim Taiwan masuk wilayahnya. Sebaliknya Negeri Paman Sam memberi angin kepada Taiwan untuk berdaulat.

Baca Juga: Sehari usai China nyatakan siap berperang, Kapal Perang AS berlayar di selat Taiwan

Sudah sejak lama, AS dan China bersitegang gara-gara soal Taiwan. Fox News menuliskan, hubungan antara China dan Taiwan ditandai oleh kontak yang terbatas, ketegangan, dan ketidakstabilan, karena fakta bahwa perang sipil hanya berhenti tanpa ada penandatanganan perjanjian damai secara formal.

Dus, kedua belah pihak secara teknis masih dalam keadaan perang. Pada tahun-tahun awal, konflik militer China dan Taiwan berlanjut, sementara secara diplomatik kedua pemerintah itu bersaing untuk menjadi "pemerintah Tiongkok yang sah."

Baca Juga: Belum berdamai di perang dagang, kini AS-China panas di Selat Taiwan

Taiwan merupakan sebuah pulau di lepas pantai selatan Tiongkok yang telah diperintah secara independen dari daratan Tiongkok sejak 1949.

China sendiri memandang pulau itu sebagai provinsi, sementara Taiwan merupakan wilayah dengan pemerintahannya sendiri yang dipilih secara demokratis dan menampung 23 juta orang. Para pemimpin politik memiliki pandangan berbeda tentang status pulau dan hubungan dengan daratan.

Baca Juga: Memanas, Amerika Serikat (AS) dan Prancis terancam terlibat perang dagang

Mengapa Amerika peduli? Halaman selanjutnya

Lantas mengapa Amerika Serikat (AS) merasa peduli ikut campur tangan dengan urusan Taiwan?

Pada tahun 1979, AS menjalin hubungan diplomatik dengan China dengan membuat sebuah komunike yang menyatakan bahwa AS mengakui pemerintah Republik Rakyat Tiongkok sebagai "satu-satunya pemerintah yang sah di Tiongkok."

Ini ditandatangani oleh Presiden Jimmy Carter saat itu yang juga memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintah di Taiwan.

Baca Juga: Tantang ancaman China, AS kirim kapal perang di Selat Taiwan

Namun berbulan-bulan setelahnya, Kongres AS mengeluarkan undang-undang yang menegaskan hubungan tidak resmi dan penting dengan Taiwan. Undang-undang ini memungkinkan penjualan senjata ke Taiwan untuk pertahanan diri dan tidak mengesampingkan kemungkinan AS membela Taiwan dari serangan China.

Fox News menyebut, ini sebuah kebijakan yang dikenal sebagai ambiguitas strategis. Sejak itu, penjualan senjata AS masuk ke Taiwan, dengan total senilai lebih dari US$ 25 miliar antara tahun 2007 dan 2018.

Baca Juga: Trump kembali peringatkan Google terkait aktivitas bisnisnya di China

Penjualan senjata ini telah menyebabkan lebih banyak lagi gesekan antara AS dan China di selat Taiwan. Hingga perkembangan yang terbaru, China menyatakan siap berperang melawan siapapun yang mendukung kemerdekaan Taiwan.




TERBARU

[X]
×