Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID -China mempercepat upayanya untuk jadi pemimpin global dalam dunia teknologi. Negara ini berencana untuk memompa lebih dari satu triliun dolar ke dalam ekonomi melalui peluncuran berbagai hal dari jaringan nirkabel generasi mendatang hingga kecerdasan buatan (AI).
Dilansir dari South China Morning Post, dalam rencana induk yang didukung oleh Presiden Xi Jinping sendiri, China akan menginvestasikan sekitar 10 triliun yuan (US $ 1,4 triliun) selama enam tahun hingga 2025.
Baca Juga: Kasus global menembus 5 juta, infeksi corona meningkat di Amerika Latin
Rencana ini menyerukan kepada pemerintah kota dan raksasa teknologi tinggi swasta seperti Huawei Technologies untuk membantu membangun jaringan nirkabel 5G, instal kamera dan sensor, dan mengembangkan perangkat lunak AI yang akan mendukung mengemudi secara otonom ke pabrik otomatis dan pengawasan massal.
Inisiatif infrastruktur baru ini diharapkan akan mendorong sebagian besar raksasa lokal, dari Alibaba Group Holding dan Huawei ke SenseTime Group dengan mengorbankan perusahaan AS.
Saat nasionalisme teknologi meningkat, dorongan investasi akan mengurangi ketergantungan China pada teknologi asing, dan menggemakan tujuan yang ditetapkan sebelumnya dalam program “Made in China 2025”.
Inisiatif semacam itu telah menuai kritik keras dari pemerintahan Trump, yang menghasilkan langkah untuk memblokir kebangkitan perusahaan teknologi China seperti Huawei.
Baca Juga: Ini dia dua vaksin corona yang dalam uji coba aman untuk manusia
"Tidak ada yang seperti ini sebelumnya, ini adalah langkah China untuk memenangkan perlombaan teknologi global," kata kepala operasi Digital China Holdings Maria Kwok.
Dorongan investasi teknologi adalah bagian dari paket fiskal yang menunggu untuk ditandatangani oleh legislatif China, Kongres Rakyat Nasional, yang diselenggarakan minggu ini.
Pemerintah diperkirakan akan mengumumkan pendanaan infrastruktur sebanyak US$ 563 miliar pada tahun ini, dengan latar belakang kinerja ekonomi terburuk negara itu sejak era Mao.
Namun begitu, Tidak ada jaminan bahwa program ini akan memberikan peremajaan ekonomi yang dijanjikan oleh pendukungnya.
Baca Juga: Senat AS loloskan RUU yang bisa membuat perusahaan China ditendang dari bursa saham
Tidak seperti upaya sebelumnya, infrastruktur digital yang baru diletakkan ini akan membantu para warga China mengembangkan teknologi mutakhir
"Rencana stimulus baru China kemungkinan akan mengarah pada konsolidasi penyedia internet industri, dan dapat menyebabkan munculnya beberapa perusahaan besar yang mampu bersaing dengan para pemimpin global, seperti GE dan Siemens," kata Nannan Kou, kepala penelitian di BloombergNEF, dalam sebuah laporan.
“Tarygabbta adalah pada platform internet-of-things (IoT) industri, karena Cina bertujuan untuk menumbuhkan tiga perusahaan terkemuka dunia di bidang ini pada tahun 2025,” lanjut dia.
Baca Juga: Bos SoftBank mengaku menyesal telah berinvestasi di WeWork