kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

China Stop Impoor Keledai AS, Pertama Sejak 2018


Senin, 20 Oktober 2025 / 12:44 WIB
China Stop Impoor Keledai AS, Pertama Sejak 2018
ILUSTRASI. China memutuskan untuk menghentikan impor kedelai dari Amerika Serikat (AS) pada bulan September 2025. Ini merupakan yang pertama sejak dilakukannya impor pertama pada November 2018. REUTERS/Martin Cossarini/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – BEIJING. China memutuskan untuk menghentikan impor kedelai dari Amerika Serikat (AS) pada bulan September 2025. Ini merupakan yang pertama sejak dilakukannya impor pertama pada November 2018.

Ini terjadi karena pembeli menghindari kargo Amerika selama perselihan perdagangan yang sedang berlangsung antara dua negara ekonomi terbesar di dunia itu. Data Administrasi Bea Cukai China menunjukkan impor kedelai AS turun menjadi nol dari 1,7 juta ton tahun sebelumnya.

Pengiriman turun karena tarif tinggi yang yang dikenakan China terhadap impor AS. China adalah negara pengimpor pengimpor kedelai terbesar di dunia.

"Hal ini terutama disebabkan oleh tarif. Pada tahun-tahun biasa, beberapa kacang kedelai yang sudah tua masih masuk ke pasar," ujar Wan Chengzhi seperti dikutip pada Reuters, Senin (20/10/2025).

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi China Melambat Jadi 4,8% di Kuartal III 2025

Data bea cukai menunjukkan pengiriman dari Argentina naik 91,5% menjadi 1,17 juta ton, atau 9% dari total impor kedelai China yang mencapai 12,87 juta metrik ton pada bulan September. Ini menjadi level tertinggi kedua dalam catatan.

Tiongkok belum membeli kargo kedelai AS dari panen musim gugur ini. Peluang untuk pembelian kedelai AS ini telah ditutup karena para pembeli mengamankan pengiriman dari Brasil dan Argentina. Jika tidak ada perundinga perdagangan antara kedua negara, petani AS akan menghadapi kerugian besar.

Sementara, Beijing sendiri diperkirakan  akan menghadapi kesenjangan pasokan di awal tahun depan karena menunggu  tanaman baru Brasil memasuki pasar.

"Kesenjangan pasokan kedelai dapat muncul di Cina antara bulan Februari dan April tahun depan jika tidak ada kesepakatan perdagangan. Brasil telah mengirimkan volume yang sangat besar, dan tidak ada yang tahu berapa banyak stok tanaman tua yang tersisa," ujar Johnny Xiang, pendiri AgRadar Consulting yang berbasis di Beijing.

Baca Juga: Trump Punya Cara Rahasia untuk Hantam China di Titik Lemahnya

Negosiasi perdagangan antara Beijing dan Washington tampaknya mendapatkan kembali momentumnya setelah berminggu-minggu ancaman tarif baru dan kontrol ekspor. Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa ia percaya bahwa kesepakatan kedelai akan tercapai.

Pada periode Januari-September, China mengimpor 63,7 juta ton dari Brasil, naik 2,4% dari tahun ke tahun, dan 2,9 juta ton dari Argentina, naik 31,8% dari tahun lalu. 

Selanjutnya: Menkeu: Pengendalian Inflasi Daerah Jadi Kunci Stabilitas Politik dan Daya Saing

Menarik Dibaca: Promo J.CO Sweet Twist 20-31 Oktober, Paket 1/2 Dozen Donuts + J.COOL Cuma Rp 90.000




TERBARU

[X]
×