kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.428.000   -57.000   -2,29%
  • USD/IDR 16.602   11,00   0,07%
  • IDX 7.916   -209,10   -2,57%
  • KOMPAS100 1.090   -29,49   -2,63%
  • LQ45 772   -7,67   -0,98%
  • ISSI 281   -10,34   -3,54%
  • IDX30 401   -4,69   -1,16%
  • IDXHIDIV20 453   -1,70   -0,37%
  • IDX80 121   -1,88   -1,53%
  • IDXV30 129   -2,46   -1,87%
  • IDXQ30 127   -0,85   -0,66%

Trump Punya Cara Rahasia untuk Hantam China di Titik Lemahnya


Senin, 20 Oktober 2025 / 03:00 WIB
Trump Punya Cara Rahasia untuk Hantam China di Titik Lemahnya
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump disebut memiliki sejumlah cara untuk membalas balik China dan menghantam ekonominya dari sisi paling sensitif. REUTERS/Annabelle Gordon


Sumber: Fortune | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China kembali memanas setelah Beijing menerapkan pembatasan ekspor logam tanah jarang. Namun kini, Presiden AS Donald Trump disebut memiliki sejumlah cara untuk membalas balik China dan menghantam ekonominya dari sisi paling sensitif—mulai dari teknologi, manufaktur, hingga keuangan global.

Mengutip Fortune, Pemerintahan Trump menegaskan masih memegang kendali dalam ketegangan dagang dengan Beijing yang kembali memanas akibat pembatasan ekspor logam tanah jarang oleh China.

Awalnya, Trump merespons dengan mengumumkan tarif tambahan 100% dan pembatasan terhadap perangkat lunak asal China. Negeri Tirai Bambu sendiri menguasai lebih dari 90% pasokan logam tanah jarang dunia, yang penting bagi pembuatan chip, mobil listrik, dan panel surya.

Namun, Trump sempat menyinggung bahwa Amerika Serikat juga memiliki “senjata ekonomi” yang tak kalah kuat.

“AS juga punya posisi monopoli yang jauh lebih kuat dan luas dibanding China,” tulis Trump di akun Truth Social sebelum mengumumkan tarif tersebut. “Saya belum pernah menggunakannya karena belum ada alasan — SAMPAI SEKARANG!”

Meski begitu, belakangan Trump melunakkan retorikanya. Ia mengakui bahwa tarif sebesar itu tidak akan berkelanjutan, sementara kalangan Wall Street menilai ancaman tersebut hanya strategi negosiasi dan peluang bagi investor untuk melakukan “TACO trade”—yakni rotasi cepat dari saham teknologi ke komoditas.

Baca Juga: China Menuduh AS Lakukan Pelanggaran Siber di Pusat Waktu Nasional

Gedung Putih juga memastikan bahwa pertemuan Trump dan Presiden China Xi Jinping tetap akan berlangsung akhir bulan ini di sela-sela konferensi ekonomi kawasan di Korea Selatan.

Di sisi lain, pembatasan ekspor logam tanah jarang oleh China mengejutkan banyak pengamat. Mereka memperingatkan bahwa kebijakan itu berpotensi “melarang negara mana pun di dunia berpartisipasi dalam ekonomi modern”, mengingat pentingnya mineral tersebut bagi industri teknologi global.

Namun menurut lembaga riset Capital Economics, kebijakan Beijing sebenarnya tidak seluas yang dikhawatirkan. Kepala Ekonom China di lembaga itu, Julian Evans-Pritchard, bersama ekonom Leah Fahy, menyebut langkah China ini juga dimaksudkan untuk memperkuat posisi tawar mereka, setelah frustrasi karena AS tidak menunjukkan niat untuk menurunkan tarif yang sudah berlaku.

“Apapun motifnya, langkah China kali ini adalah sebuah perjudian — dan ada risiko langkah itu justru berbalik merugikan mereka,” tulis keduanya dalam catatan riset terbaru.

Baca Juga: AS Desak IMF dan Bank Dunia Bersikap Lebih Keras terhadap Praktik Ekonomi China


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×