Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Selama empat hari terakhir, China telah mendeteksi sekitar 119 kasus Covid-19 di antara orang-orang yang terkait dengan Olimpiade Musim Dingin Beijing. Pihak berwenang pun memberlakukan bubble "loop tertutup" untuk memisahkan peserta, staf, dan media dari masyarakat China.
Penghitungan dari akhir pekan menunjukkan, 37 kasus baru pada hari Minggu (30/1), dan 34 pada hari Sabtu (29/1), dengan sebagian besar dinyatakan positif setelah tiba di bandara, kata penyelenggara Olimpiade.
Pada hari Senin (31/1), biathlete Rusia Valeria Vasnetsova mengatakan, ambisinya untuk mendapatkan medali di Olimpiade telah berakhir setelah dites positif dua kali setelah tiba di Beijing.
"Sayangnya impian Olimpiade saya akan tetap menjadi mimpi," tulis Vasnetsova di media sosial. "Mungkin suatu hari saya akan menemukan kekuatan untuk bangkit kembali, tetapi itu akan menjadi cerita yang sama sekali berbeda," lanjutnya.
Delapan atlet atau ofisial tim, termasuk di antara 28 orang yang dinyatakan positif setibanya di bandara pada hari Minggu.
Baca Juga: China Tuding AS Berupaya Menyabotase Olimpiade Beijing, Begini Caranya
Sekitar 3.000 atlet, bersama dengan pelatih, ofisial, wasit, delegasi federasi, dan media diperkirakan akan mengikuti Olimpiade Musim Dingin, yang akan berlangsung dari 4-21 Februari 2022 mendatang.
"Loop tertutup" akan memungkinkan mereka untuk berpindah antara akomodasi dan tempat Olimpiade dengan transportasi resmi. Namun, mereka tidak diizinkan untuk bergerak bebas di depan umum.
Berbeda dengan banyak negara yang ingin hidup berdampingan dengan Covid-19, China telah mengisolasi diri dengan kebijakan tanpa toleransi, dan membatalkan hampir semua penerbangan internasional untuk menekan penyebaran virus corona.
Sebuah opini di People's Daily - surat kabar resmi Partai Komunis yang berkuasa - memuji pekerjaan yang dilakukan pemerintah untuk mempersiapkan Olimpiade Musim Dingin dan memerangi penyebaran virus.
"Langkah-langkah epidemi dan pengendalian Olimpiade Musim Dingin Beijing adalah lambang pengalaman sukses Tiongkok dalam memerangi epidemi, dan juga merupakan demonstrasi terfokus dari semangat Tiongkok dan kekuatan Tiongkok."
Atlet Olimpiade dan lainnya harus terbang langsung ke kota dengan penerbangan charter. Semua orang yang terlibat dalam Olimpiade, termasuk media dan staf, juga diuji setiap hari.
Namun, sejumlah atlet juga telah dites positif Covid-19 sebelum kedatangan di Beijing, seperti pelompat ski wanita terkemuka dari Austria Marita Kramer, memilih menjadwal ulang keberangkatannya. Ini dilakukan dalam upayanya untuk menjadi sehat tepat waktu sebelum kompetisi digelar.
Kramer, yang memimpin klasemen Piala Dunia Putri secara keseluruhan, dan berada di atas Katharina Althaus dari Jerman dan memuncaki podium dalam delapan dari 11 kompetisi terakhirnya, dinyatakan positif di Willingen, Jerman, saat kompetisi terakhir jelang Olimpiade.
Baca Juga: Penyelenggara Olimpiade Beijing Temukan 72 Kasus Covid-19, Tidak Ada Atlet
"Para pejabat saat ini sedang mengerjakan rencana waktu untuk memungkinkan juara Piala Dunia itu ambil bagian dalam Olimpiade di Beijing," kata Federasi Ski Austria.
Kramer tidak memiliki gejala dan tidak ada anggota tim lain yang dinyatakan positif.
Namun demikian, ada kabar baik bagi tim curling Australia, setelah salah satu atletnya mendapat dua tes negatif setelah positif sat tiba di ibukota China itu pada hari Minggu.
Curler Tahli Gill dan rekan setimnya Dean Hewitt telah diisolasi selama dua hari, setelah Tahli dinyatakan positif di bandara Beijing. Pasangan itu menyuarakan kelegaan bahwa cobaan itu telah berakhir.
"Kami telah memperlakukan waktu ini sebagai hari istirahat dan waktu untuk benar-benar fokus pada tujuan Olimpiade kami," kata mereka dalam sebuah pernyataan.