kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

China Terus Melakukan De-dolarisasi, Ini Buktinya


Senin, 10 Juli 2023 / 06:15 WIB
China Terus Melakukan De-dolarisasi, Ini Buktinya
ILUSTRASI. Penimbunan emas oleh China terjadi di tengah upaya negara itu untuk mengikis dominasi dolar secara global. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

AKSI DE-DOLARISASI CHINA - Bank sentral China terus melakukan pembelian emas. Dengan demikian, pembelian logam mulia ini sudah berlangsung selama delapan bulan berturut-turut. Pada bulan Juni 2023, China mencatatkan pembelian emas sebanyak 23 ton.

Menurut data resmi yang dikutip oleh Bloomberg, sekarang, People's Bank of China memiliki cadangan 2.330 ton emas.

Melansir Business Insider, penimbunan emas terjadi di tengah upaya negara itu untuk mengikis dominasi dolar secara global serta meningkatnya kegelisahan ekonomi dan geopolitik. Hal inilah yang kemudian dikenal sebagai de-dolarisasi.

Sementara itu, bank sentral lain di seluruh dunia juga membeli emas. Pada tahun 2022, permintaan logam kuning meroket, dan tren tersebut berlanjut hingga tahun ini dengan pembelian kuartal pertama naik 176% setiap tahun.

Meskipun greenback telah menjadi aset cadangan devisa sejak lama, pergeseran penggunaan dolar menyusul adanya sanksi Barat terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, yang secara efektif memotong Moskow dari US$ 300 miliar cadangan mata uang asingnya.

Baca Juga: Dedolarisasi, Menteri Keuangan AS Bela Dolar

Menurut laporan Dewan Emas Dunia dari bulan Mei, 62% bank sentral memperkirakan bahwa emas akan menjadi bagian cadangan yang lebih besar dalam lima tahun ke depan. Sementara itu cadangan dolar diperkirakan berkurang, terhitung menjadi sekitar 40%-50%.

Sebuah survei terpisah oleh wadah pemikir Forum Moneter dan Lembaga Keuangan Resmi baru-baru ini menunjukkan bahwa manajer cadangan bank sentral melihat penurunan pangsa dolar menjadi 53% selama dekade berikutnya.

Pekan lalu, Dana Moneter Internasional mengatakan dolar menyumbang 59% dari cadangan global pada kuartal pertama, naik dari posisi 58,6% pada kuartal sebelumnya.

Selain emas, cadangan mata uang asing China juga naik sebesar US$ 16,4 miliar dari bulan Mei. Pada akhir Juni, bank sentral memegang US$ 3,193 triliun.

Baca Juga: Tunggangi Tren Dedolarisasi, China Genjot Pamor Yuan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×