Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pada pekan lalu, WHO menyatakan virus corona sebagai kondisi darurat global. Pasalnya, virus ini telah menyebar hingga ke 23 negara dan wilayah lain. Filipina telah melaporkan satu kematian akibat coronavirus, yang pertama di luar China.
Baca Juga: Kabar baik! China mulai uji klinis obat antivirus untuk mengobati virus corona
Maskapai di seluruh dunia telah menghentikan penerbangan ke wilayah China. Penangguhan oleh Uni Emirat Arab pada hari Senin akan mempengaruhi maskapai penerbangan Teluk Etihad dan Emirates.
Tak ada alasan untuk peringatan perjalanan
Direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, sekali lagi mengatakan larangan bepergian tidak perlu.
"Tidak ada alasan untuk tindakan yang tidak perlu mengganggu perjalanan dan perdagangan internasional," katanya kepada dewan eksekutif WHO di Jenewa.
Wabah ini mengingatkan pada Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS), sebuah virus dari keluarga yang sama yang muncul di China pada tahun 2002 dan menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia dari sekitar 8.000 yang terinfeksi.
Baca Juga: Pemerintah perketat pengawasan kapal dan muatan yang berasal dari China
Data China menunjukkan virus baru ini sementara jauh lebih menular daripada SARS. Namun secara signifikan kurang mematikan, meskipun jumlah tersebut dapat berkembang dengan cepat. Jumlah korban yang terinfeksi di China naik 2.829, sehingga total menjadi 17.205 kasus.
WHO mengatakan, setidaknya 151 kasus telah dikonfirmasi di 23 negara dan wilayah lain, termasuk Jepang, Thailand, Hong Kong, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat, yang pada Senin melaporkan kasus penularan kedua orang ke orang di dalam perbatasannya.
Presiden China Xi Jinping mengatakan mengendalikan virus adalah tugas terpenting negaranya.