kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China tunda dialog ekonomi dengan Australia, ada apa?


Jumat, 07 Mei 2021 / 07:35 WIB
China tunda dialog ekonomi dengan Australia, ada apa?
ILUSTRASI. Pemerintah China menghentikan sementara waktu dialog ekonomi tingkat tinggi dengan Australia pada Kamis (6/5/2021). REUTERS/Tingshu Wang


Sumber: The Straits Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING/SYDNEY. Pemerintah China menghentikan sementara waktu dialog ekonomi tingkat tinggi dengan Australia pada Kamis (6/5/2021). Langkah ini diambil di tengah hubungan kedua negara yang semakin tegang.

Hal ini juga dilihat sebagai langkah simbolis untuk menunjukkan ketidaksenangan Beijing terhadap Canberra karena telah membatalkan dua kesepakatan Belt and Road.

Melansir The Straits Times, Australia pada pekan ini juga mengisyaratkan akan meninjau ulang kontrak sewa pelabuhan Darwin yang kontroversial kepada perusahaan milik China.

Sebuah pernyataan dari perencana ekonomi China mengatakan, pihaknya menangguhkan semua kegiatan di bawah Dialog Ekonomi Strategis China-Australia karena sikap pemerintah Australia terhadap kerja sama bilateral saat ini.

Baca Juga: Australia siap rombak pangkalan militer, demi perkuat aliansi dengan AS

Kedua belah pihak belum mengadakan pertemuan berdasarkan kerangka kerja ini sejak 2017, ketika mereka menandatangani kesepakatan untuk bekerja sama dalam proyek investasi dan infrastruktur di negara ketiga, termasuk untuk Belt and Road Initiative. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tahun 2014.

Dalam pernyataan singkatnya, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China mengatakan, beberapa pejabat Australia telah meluncurkan serangkaian tindakan untuk mengganggu pertukaran normal dan kerja sama antara China dan Australia karena pola pikir Perang Dingin dan diskriminasi ideologis. Namun tidak disebutkan tindakan apa yang dimaksud.

Baca Juga: Rusia dan China punya senjata yang lebih murah dan sulit dilacak daripada nuklir

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan, Australia telah mengabaikan posisi serius China dan menyalahgunakan alasan keamanan nasional untuk membatasi dan menekan proyek kerja sama China-Australia. 

"China harus membuat tanggapan yang diperlukan dan tepat, dan Australia harus memikul semua tanggung jawab untuk ini," kata Wenbin seperti yang dikutip dari The Straits Times.

Namun langkah China dipandang kurang signifikan dibandingkan pembatasan dan sanksi pada tahun lalu atas ekspor Australia senilai sekitar A$ 20 miliar (S $ 21 miliar).

Menteri Perdagangan Australia Dan Tehan menyatakan kekecewaannya tetapi mengatakan Canberra berharap dialog itu bisa dihidupkan kembali. “Kami tetap terbuka untuk mengadakan dialog dan terlibat di tingkat menteri,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Hubungan antara kedua negara telah memburuk sejak Australia memblokir perusahaan teknologi China Huawei dari jaringan 5G-nya pada 2018. Hubungan tersebut memburuk tahun lalu ketika Canberra menyerukan penyelidikan independen tentang asal-usul wabah Covid-19, yang memicu sanksi perdagangan atas anggur, batu bara, dan jelai dari Beijing terhadap Australia.  

Bulan lalu, Canberra membatalkan dua perjanjian Belt and Road yang ditandatangani antara China dan negara bagian Victoria, dengan mengatakan hal itu tidak konsisten dengan kebijakan luar negeri Australia. Tindakan tersebut menuai teguran dari kedutaan besar China sebagai tindakan yang tidak masuk akal dan provokatif.

Baca Juga: China makin tegas di Indo-Pasifik, Jepang dan Jerman perluas kerjasama militer

Menurut Yun Jiang, peneliti hubungan China-Australia di Universitas Nasional Australia, penangguhan dialog dimaksudkan untuk mengirim sinyal diplomatik yang kuat ke Canberra.

“Tapi ada pembekuan diplomatik selama dua tahun sekarang, jadi dialog formal tingkat menteri belum terjadi seperti yang dijadwalkan untuk sementara, bahkan sebelum penangguhan ini. Oleh karena itu, penangguhan ini sebagian besar bersifat simbolis,” kata Jiang, yang juga editor pelaksana The China Story, sebuah blog tentang masalah China.

Perdagangan dan investasi antara kedua negara masih dapat berlangsung tanpa adanya dialog.

"Tapi mungkin ada lebih banyak tindakan ekonomi dari China terhadap Australia setelah ini," katanya.

Selanjutnya: Respons langkah China, Jepang dan Jerman tingkatkan kerjasama militer




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×