Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. China mengatakan, Undang-Undang (UU) Keamanan Nasional yang akan segera berlaku di Hong Kong ibarat "menginstal perangkat lunak anti-virus", yang memperingatkan para pengunjuk rasa telah bertindak "terlalu jauh".
Pernyataan Zhang Xiaoming, Wakil Direktur Kantor Urusan Hong Kong dan Makau, itu adalah yang paling perinci dari kader senior Partai Komunis China sejak Beijing mengumumkan rencana UU Keamanan Nasional untuk Hong Kong bulan lalu.
Zhang menyampaikan pernyataan tersebut sehari sebelum Hong Kong menandai satu tahun protes yang berlangsung selama tujuh bulan berturut-turut dalam tantangan paling langsung terhadap Pemerintahan China sejak penyerahan kota itu pada 1997.
Baca Juga: AS desak China hormati HAM di saat Trump ancam kerahkan militer ke para demonstran
"Begitu berlaku, undang-undang ini akan seperti menginstal perangkat lunak anti-virus ke Hong Kong, dengan prinsip Satu Negara, Dua Sistem berjalan lebih aman, lancar, dan abadi," kata Zhang, Senin (8/6), seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Selama pidatonya, Zhang mengulangi pernyataan Beijing bahwa UU Keamanan Nasional Hong Kong hanya akan menargetkan "jumlah orang yang sangat kecil". Beleid ini menghukum tindakan subversi, pemisahan diri, terorisme, dan campur tangan asing.
"Kelompok separatis radikal kubu oposisi telah keliru menganggap penahanan dan kesabaran pemerintah pusat sebagai kelemahan dan sifat yang takut-takut," ujar dia. "Mereka sudah terlalu jauh."
Jutaan warga Hong Kong memenuhi jalan-jalan tahun lalu selama bulan-bulan unjuk rasa, puncak dari tahun-tahun meningkatnya kekhawatiran terhadap Beijing secara prematur mengikis kebebasan bekas koloni Inggris tersebut.
Baca Juga: Meski dilarang, ribuan orang tetap peringati tragedi Tiananmen di Hong Kong
Namun, Beijing telah menggambarkan gerakan itu sebagai komplotan yang mendapat dukungan kekuatan asing untuk menggoyahkan China.
"Kubu oposisi ingin mengubah Hong Kong menjadi entitas politik yang independen atau semi-independen, jembatan bagi kekuatan eksternal untuk menentang China dan Partai Komunis China, dan bidak catur kekuatan eksternal untuk menahan China," tegas Zhang.
Selama protes tahun lalu, kantor Zhang dan media pemerintah China sebelumnya mengatakan, masalah seperti kurangnya perumahan dan tingginya biaya hidup mungkin telah memicu kerusuhan di Hong Kong. Tapi, dalam beberapa bulan terakhir, Beijing malah menjadikan krisis politik di Hong Kong sebagai ancaman keamanan nasional.
Baca Juga: Boris Johnson: Inggris tidak akan meninggalkan orang-orang Hong Kong
"Dari sudut pandang saya, masalah utama di Hong Kong bukanlah masalah ekonomi, atau masalah mata pencaharian menyangkut perumahan dan pekerjaan orang-orang. Ini adalah masalah politik," kata Zhang.
UU Keamanan nasional juga memungkinkan biro intelijen China untuk mendirikan kantor di Hong Kong untuk pertama kalinya. Hanya, Zhang menolak "rumor", mereka mungkin melakukan penangkapan dan mengirim tersangka ke China daratan.
"Organisasi keamanan nasional harus mengikuti undang-undang secara ketat ketika mereka menangani kasus di China daratan, bagaimana mungkin mereka menjadi tidak dibatasi di Hong Kong?" ujarnya.
Baca Juga: Taiwan desak China minta maaf atas insiden Tiananmen, Beijing: Omong kosong