kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

CIA Disebut-sebut Terlibat dalam Rencana Pembunuhan Presiden Venezuela Nicolás Maduro


Minggu, 15 September 2024 / 15:10 WIB
CIA Disebut-sebut Terlibat dalam Rencana Pembunuhan Presiden Venezuela Nicolás Maduro
ILUSTRASI. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah membantah tuduhan liar mengenai keterlibatan CIA dalam dugaan plot pembunuhan terhadap Nicolás Maduro. Miraflores Palace/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS PICTURE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY.


Sumber: The Guardian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah membantah tuduhan liar mengenai keterlibatan CIA dalam dugaan rencana pembunuhan terhadap Nicolás Maduro setelah pihak berwenang Venezuela mengumumkan penangkapan tiga warga Amerika, dua warga Spanyol, dan seorang warga Ceko pada hari Sabtu.

Tuduhan tentang adanya plot terhadap Maduro presiden Venezuela yang baru-baru ini terpilih kembali dengan hasil yang diperdebatkan disebutkan oleh Diosdado Cabello, Menteri Dalam Negeri Venezuela.

Dalam program televisi negara, Cabello mengklaim bahwa para warga asing, termasuk seorang anggota angkatan laut AS, adalah bagian dari rencana yang dipimpin oleh CIA untuk menggulingkan pemerintah Venezuela dan membunuh beberapa anggota kepemimpinan negara tersebut.

Cabello juga menampilkan gambar-gambar senjata api yang katanya disita dari beberapa pelaku yang diduga terlibat dalam rencana tersebut.

Baca Juga: Venezuela Memanas, Kampanye anti-Maduro Semakin Masif

Respon Departemen Luar Negeri AS

Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi pada Sabtu malam bahwa seorang anggota militer AS telah ditahan dan bahwa mereka mengetahui “laporan yang belum terkonfirmasi tentang dua warga AS tambahan yang ditahan di Venezuela.”

Departemen tersebut menegaskan bahwa klaim keterlibatan AS dalam rencana untuk menggulingkan Maduro adalah “secara kategoris tidak benar.” AS menegaskan dukungannya untuk solusi demokratis terhadap krisis politik di Venezuela.

Klaim ini muncul dua hari setelah Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi terhadap 16 sekutu Maduro, yang dituduh oleh pemerintah AS menghalangi pemungutan suara selama pemilihan presiden Venezuela pada 28 Juli yang dipertanyakan dan melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

Selama pekan lalu, parlemen Spanyol mengakui kandidat oposisi Edmundo Gonzalez sebagai pemenang pemilihan, yang memicu kemarahan sekutu Maduro yang meminta pemerintah Venezuela untuk menghentikan hubungan komersial dan diplomatik dengan Spanyol.

Ketegangan antara pemerintah Venezuela dan AS juga meningkat setelah pemilihan, yang hasilnya memicu protes di Venezuela di mana ratusan aktivis oposisi ditangkap.

Baca Juga: Ricuh Hasil Pemilu, Pemimpin Oposisi Venezuela Gonzalez Cari Suaka ke Spanyol

Hasil Pemilihan dan Tanggapan Internasional

Dewan Pemilihan Venezuela, yang sangat terkait dengan administrasi Maduro, mengklaim bahwa Maduro memenangkan pemilihan dengan 52% suara tetapi tidak memberikan rincian terperinci tentang hasilnya.

Aktivis oposisi mengejutkan pemerintah dengan mengumpulkan lembaran hitung suara dari 80% mesin pemungutan suara. Data ini dipublikasikan secara online dan menunjukkan bahwa Gonzalez memenangkan pemilihan dengan dua kali lipat suara yang diperoleh Maduro.

Meskipun dikutuk secara internasional, Mahkamah Agung Venezuela, yang selama ini mendukung Maduro, mengkonfirmasi kemenangan Maduro pada bulan Agustus. Jaksa Agung Venezuela kemudian mengajukan tuduhan konspirasi terhadap Gonzalez, yang melarikan diri ke Spanyol minggu lalu setelah jelas bahwa dia akan ditangkap.

Maduro telah menolak permintaan dari beberapa negara, termasuk pemerintah kiri dari Kolombia dan Brasil, untuk menyediakan lembaran hitung suara yang membuktikan kemenangannya. Maduro, yang telah berkuasa sejak 2013, lama mengklaim bahwa AS mencoba menggulingkannya melalui sanksi dan operasi rahasia.

Baca Juga: Nicolas Maduro Blokir Akses X di Venezuela Selama 10 Hari, Ini Alasannya

Penggunaan Tahanan Amerika oleh Administrasi Maduro

Pemerintahan Maduro sebelumnya menggunakan warga Amerika yang dipenjara di Venezuela untuk mendapatkan konsesi.

Dalam kesepakatan tahun 2023, Maduro membebaskan 10 warga Amerika dan seorang buronan yang dicari pemerintah AS untuk mengamankan pengampunan presiden untuk Alex Saab, sekutu dekat Maduro yang ditahan di Florida atas tuduhan pencucian uang.

Menurut jaksa AS, Saab juga membantu Maduro untuk menghindari sanksi Departemen Keuangan AS melalui jaringan perusahaan cangkang yang rumit.

Selanjutnya: Sudah Berjalan 12 Tahun, Total Peserta Herbalife Run Mencapai 50.000 Pelari

Menarik Dibaca: Hindari, 7 Warna Kabinet Dapur ini Bakal Usang!




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×