CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.348.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Collins: Ekonomi AS Masih Tangguh, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Belum Mendesak


Jumat, 21 November 2025 / 22:35 WIB
Collins: Ekonomi AS Masih Tangguh, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Belum Mendesak
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The Federal Reserve building in Washington, D.C., U.S., September 16, 2025. REUTERS/Aaron Schwartz/File Photo/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BOSTON. Presiden Federal Reserve Bank of Boston, Susan Collins, menyatakan bahwa kebijakan moneter saat ini sudah berada pada level yang tepat di tengah ketahanan perekonomian AS.

Komentar tersebut mengindikasikan bahwa Collins masih skeptis terhadap perlunya pemangkasan suku bunga pada pertemuan FOMC bulan Desember mendatang.

“Melihat posisi inflasi saat ini, kebijakan yang restriktif masih sangat tepat,” ujar Collins dalam wawancara dengan CNBC pada Jumat (21/11/2025).

Baca Juga: Williams (The Fed) Buka Pintu Penurunan Suku Bunga, Pasar Bergairah

Ia menambahkan bahwa kondisi ekonomi yang tetap solid membuatnya “ragu” dalam mempertimbangkan langkah kebijakan berikutnya.

Menurut Collins, mempertahankan suku bunga di kisaran saat ini akan membantu memastikan tekanan inflasi mereda seiring melemahnya dampak kenaikan tarif impor terhadap ekonomi.

Collins merupakan salah satu pejabat Federal Open Market Committee (FOMC) yang tahun ini memiliki hak suara, dan termasuk di antara kelompok pejabat Fed yang skeptis terhadap penurunan suku bunga acuan pada pertemuan 9–10 Desember.

The Fed sebelumnya telah memangkas suku bunga pada pertemuan pertengahan September dan akhir Oktober, sehingga target suku bunga federal funds kini berada pada kisaran 3,75%–4%.

Baca Juga: Jerman Perketat Aturan Kekerasan Seksual dan KDRT, Obat Bius Disamakan dengan Senjata

Penurunan suku bunga dilakukan untuk memberikan penyangga bagi pasar tenaga kerja yang mulai melemah, sekaligus menjaga tekanan penurunan inflasi yang masih berada di atas target 2%.

Menjelang pertemuan Desember, banyak pejabat Fed menyatakan kehati-hatian mereka karena kurangnya data ekonomi terbaru akibat penutupan sementara pemerintah federal.

Meski demikian, peluang pemangkasan suku bunga kembali mencuat setelah Presiden Fed New York John Williams menyatakan pada Jumat bahwa pelonggaran kebijakan masih memungkinkan dalam waktu dekat.

Dalam wawancaranya, Collins menilai data ketenagakerjaan September yang dirilis pekan ini menunjukkan hasil yang “campuran”, dan mencerminkan ekonomi yang masih cukup tangguh.

Ia menegaskan bahwa perkembangan di pasar tenaga kerja akan menjadi pertimbangan penting dalam menentukan sikap kebijakan moneter ke depan.

Selanjutnya: Restrukturisasi Utang PSBI Mendesak, Beban KAI dan WIKA Kian Berat

Menarik Dibaca: Jadwal Australian Open 2025 Semifinal: 7 Wakil Indonesia Berlaga, Segel 1 Tiket Final




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×