Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan melaporkan lebih dari 40 kasus virus corona baru pada hari ini. Jumlah tersebut melonjak dari hari sebelumnya karena infeksi kluster yang terkait dengan rumah sakit perawatan di ibu kota serta kasus impor tetap tinggi.
Selasa (21/7), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mencatat ada 45 kasus baru dan membuat jumlah kasus virus corona di Negeri Ginseng tersebut menjadi 13.816. Dari kasus tambahan itu, 20 kasus merupakan infeksi lokal.
Kasus virus corona harian di Korea Selatan sempat turun di bawah 30 untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga minggu pada Senin (20/7), didorong oleh penurunan tajam dalam infeksi lokal. Kemarin, Korea Selatan memang hanya menambahkan empat kasus lokal, yang merupakan angka satu digit pertama dalam dua bulan.
Baca Juga: Rekor, California laporkan 11.800 kasus virus corona baru dalam sehari
Namun, hari ini, jumlah kasus yang ditularkan secara lokal kembali melonjak, dengan 18 kasus berasal dari Seoul.
KCDC mengatakan, sebuah panti jompo di sebelah barat Seoul melaporkan, sembilan kasus Covid-19 baru yang tidak dimasukkan dalam penghitungan hari sebelumnya.
Sedangkan Pulau Jeju juga menambahkan satu kasus baru.
Pemerintah Korea Selatan kembali mengoperasikan fasilitas publik, seperti museum dan perpustakaan, di wilayah Seoul di pekan ini. Hal ini terjadi ketika transmisi lokal terus melayang sekitar 20 atau di bawah baru-baru ini.
Namun, untuk menggunakan fasilitas itu, para pengunjung wajib melakukan registrasi berbasis kode respon cepat (QR) yang dapat membantu otoritas kesehatan melacak jika terjadi kasus virus potensial. Sistem ini sudah diterapkan di klub dan bar.
Sementara itu, kasus impor terus meningkat, dengan tambahan dua digit selama 26 hari berturut-turut. Peningkatan terbaru sebagian besar disebabkan oleh pekerja yang kembali dari Irak dan serangkaian infeksi kluster pada kapal berbendera Rusia berlabuh di kota Busan.
Pada hari Selasa, Korea Selatan menambahkan empat kasus impor masing-masing dari Filipina dan Kazakhstan. Lima kasus lainnya berasal dari Amerika Serikat (AS).
Dari 2.092 kasus impor yang dilaporkan di sini sejauh ini, 68% adalah warga negara Korea Selatan.
Baca Juga: Puluhan ribu orang langgar aturan PSBB di Jakarta, total denda capai Rp 1,66 miliar
Otoritas kesehatan khawatir bahwa jumlah kasus impor mungkin akan terus naik karena perjalanan udara global perlahan-lahan dinormalisasi, dengan negara itu juga berencana untuk mengirim penerbangan carter lain ke Irak untuk membawa pulang 300 warga negara.
Negara ini juga telah meminta kedatangan asing dari enam negara berisiko tinggi untuk menyerahkan hasil tes virus pada saat kedatangan mereka.
Tetapi otoritas kesehatan mengatakan kasus impor tidak mungkin mengarah pada infeksi lokal.