kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Covid-19 mengamuk, India kirim tentara untuk membantu rumah sakit yang kewalahan


Selasa, 27 April 2021 / 04:37 WIB
Covid-19 mengamuk, India kirim tentara untuk membantu rumah sakit yang kewalahan
ILUSTRASI. Suasana kremasi massal mereka yang meninggal dunia akibat penyakit virus corona (COVID-19) di sebuah krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4/2021). REUTERS/Adnan Abidi


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Negara bagian selatan Karnataka, rumah bagi kota teknologi Bengaluru, memerintahkan penguncian selama 14 hari mulai Selasa. Wilayah ini bergabung dengan negara bagian industri barat Maharashtra, di mana penguncian berlangsung hingga 1 Mei.

Kebijakan penguncian di India sangat sulit dilakukan mengingat tengah berlangsungnya pemilihan daerah dan ajang festival massal. Dua event ini dapat memicu wabah di tempat lain, karena infeksi meningkat sebesar 352.991 dalam 24 jam terakhir. Alhasil, rumah sakit yang ramai kehabisan pasokan oksigen dan tempat tidur.

"Saat ini rumah sakit di India dalam mode mohon-dan-pinjam dan itu adalah situasi krisis yang ekstrim," kata juru bicara Rumah Sakit Sir Ganga Ram di ibukota, New Delhi seperti yang dilansir Reuters.

Baca Juga: Virus mutasi India sudah masuk Indonesia, pemerintah tangguhkan visa

Seorang pejabat kota mengatakan kepada Reuters, menyusul kebakaran di rumah sakit di pusat industri berlian barat Surat, lima pasien Covid-19 meninggal setelah dipindahkan ke rumah sakit lain yang kekurangan ruang di unit perawatan intensif mereka.

Saluran televisi NDTV menyiarkan gambar tiga petugas kesehatan di negara bagian Bihar timur sedang menarik tubuh di sepanjang tanah dalam perjalanan ke kremasi, di saat tidak adanya tandu.

Baca Juga: Gelombang Covid-19 hantam India, ini cara membedakan batuk biasa dengan gejala corona

"Jika Anda belum pernah pergi ke kremasi, bau kematian tidak pernah meninggalkan Anda. Hati saya hancur untuk semua teman dan keluarga saya di Delhi dan India yang mengalami neraka ini," kata Vipin Narang, seorang profesor ilmu politik di Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Amerika Serikat, di Twitter.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×