kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Covid-19 menyebar di Washington, pelacakan kontak Gedung Putih dipertanyakan


Rabu, 07 Oktober 2020 / 05:49 WIB
Covid-19 menyebar di Washington, pelacakan kontak Gedung Putih dipertanyakan
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuka masker pelindungnya saat ia berdiri di Balkon Truman Gedung Putih.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pakar kesehatan dan pejabat kota di Amerika pada hari Selasa (7/10/2020) mengatakan, program pelacakan kontak Gedung Putih terlalu serampangan untuk menunjukkan atau menghentikan wabah Covid-19 yang menyebar dengan cepat di ibu kota AS.

Mengutip Reuters, kantor walikota menyebut, Washington melaporkan ada 105 kasus baru virus corona selama 5 Oktober. Ini merupakan angka tertinggi sejak Juni.

Pejabat terpilih yang mewakili Washington dan daerah sekitarnya di mana banyak pekerja Gedung Putih dan pegawai pemerintah lainnya tinggal mengatakan, mereka cemas wabah yang terkait dengan pemerintahan Trump berada "di luar kendali."

Reuters memberitakan, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan pada hari Jumat bahwa dia dan istrinya, Melania, terinfeksi Covid-19. Sejak saat itu, daftar orang yang berada di dekat mereka atau di Gedung Putih pada hari-hari sebelum pengungkapan, masih terus bertambah.

Baca Juga: Biden minta Trump kampanyekan 'masker itu penting' ke warga AS

Seorang asisten militer dan pelayan militer presiden adalah yang terbaru yang dinyatakan positif mengidap penyakit yang sangat menular itu.

Pengujian staf Gedung Putih tidak dilaporkan bersama hasil lainnya, sehingga pejabat lokal khawatir staf dan pengunjung dapat menyebarkannya ke keluarga dan teman.

“Kami khawatir dan cemas dengan ketidakpedulian terhadap kesehatan komunitas kami, termasuk konstituen yang bekerja di Gedung Putih sebagai staf, agen atau pejabat Dinas Rahasia Amerika Serikat, jurnalis Asosiasi Koresponden Gedung Putih, dan masyarakat umum,” demikian pernyataan sekelompok anggota Kongres Demokrat yang mewakili Washington, Maryland dan Virginia.

Baca Juga: Gedung Putih jadi kluster Covid-19, debat wapres AS bakal gunakan pemisah

Sebuah acara yang dihelat di Gedung Putih pada 26 September untuk calon Mahkamah Agung Amy Coney Barrett diduga menjadi momen penyebaran infeksi. Demikian pula penerbangan dengan Air Force One dengan Trump pada malam itu.

Tidak dihubungi Gedung Putih

Tetapi beberapa staf, tamu, dan jurnalis di acara atau dalam penerbangan tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa mereka belum dihubungi oleh tim medis Gedung Putih.

"Idealnya, siapa pun yang berada di Gedung Putih pada akhir pekan sebelum Trump mengatakan dia terinfeksi harus dikarantina, terutama dalam kasus ini di mana ada cluster yang muncul," kata Jeremy Konyndyk, dari think tank Center for Global Development, yang sebelumnya memimpin tanggapan AS terhadap wabah Ebola.

Pelacak kontak harus mengidentifikasi di mana kelompok kasus yang terinfeksi berada di Gedung Putih, kata Konyndyk, memberi tahu siapa pun yang berada di dekat mereka, dan mencoba menunjukkan "indeks kasus," atau orang yang kemungkinan menyebarkan virus ke semua orang. Kemudian mereka harus mundur untuk mengikuti pergerakan orang itu pada hari-hari sebelumnya, dan memberi tahu orang-orang yang bersama penyebar.

Baca Juga: Makin banyak! Ini lingkaran Gedung Putih yang dinyatakan positif Covid-19

Sebaliknya, beberapa tamu Gedung Putih, pengunjung, dan reporter mengambil alih urusan mereka sendiri.

Pendeta Paul Scalia dari Gereja Katolik St. James di pinggiran kota Virginia, yang menghadiri upacara 26 September di Rose Garden, membuat pengaturan untuk pengujian dan dikarantina segera setelah dia mendengar tentang kondisi presiden pada hari Jumat.

“Minimnya masker dan social distancing pada acara itu menjadi kekhawatiran yang sah, terutama sejak Presiden didiagnosis Covid-19 dan dirawat di rumah sakit,” kata Scalia, putra almarhum Hakim Agung Antonin Scalia.

Baca Juga: Taiwan berharap Trump cepat sembuh agar bisa terus melawan China

Scalia bilang, staf Gedung Putih mengatakan kepadanya bahwa dia dapat melepas maskernya setelah dinyatakan negatif sebelum acara tersebut.

Sedangkan politisi lain menjalani hidup seperti biasa.

Menentang kebijakan maskapai yang melarang mereka yang telah terekspos dengan Trump, tiga anggota Kongres Republik dari Minnesota yakni Perwakilan Pete Stauber, Tom Emmer dan Jim Hagedorn, terbang pulang dari Washington pada hari Jumat meskipun telah bepergian dengan Trump ke dan dari rapat umum di Duluth pada hari Rabu.

Selama penerbangan setelah acara Gedung Putih pada 26 September, Trump yang membuka masker kembali ke bagian belakang pesawat untuk berbicara dengan wartawan, termasuk koresponden Reuters.

Baca Juga: Donald Trump diperbolehkan pulang dari RS pada hari ini

Koresponden New York Times Michael Shear, yang juga ikut dalam penerbangan dan kemudian dinyatakan positif terkena virus, mengatakan kepada Axios bahwa istrinya juga dinyatakan positif.

"Tidak ada seorang pun di Gedung Putih yang menghubungi saya untuk melacak kontaknya meskipun saya berada dekat dengan presiden," katanya.

Juru bicara Judd Deere mengatakan, Gedung Putih memiliki program pelacakan kontak yang kuat yang dipimpin oleh Unit Medis Gedung Putih dengan integrasi CDC. Dia menambahkan, Gedung Putih konsisten dengan pedoman CDC.

Selanjutnya: Aksi Donald Trump sapa pendukung di RS mendapat kecaman dokter




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×