Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
3. Prancis
Mulai 5 Januari 2023, Pemerintah Prancis mengumumkan akan mewajibkan pelancong dari China untuk menunjukkan tes negatif COVID-19 tidak kurang dari 48 jam sebelum keberangkatan. Penumpang juga akan diminta untuk memakai masker dalam penerbangan dan menjalani tes acak pada saat kedatangan.
4. Inggris
Mulai 5 Januari 2023, pelancong dari Tiongkok ke Inggris akan diminta untuk menunjukkan tes negatif COVID-19 yang dilakukan tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatan. Selain itu, sampel penumpang juga akan diuji pada saat kedatangan.
5. Spanyol
Mulai 3 Januari 2023, Pemerintah Spanyol akan mewajibkan pelancong yang datang dari China untuk memberikan tes negatif COVID-19 atau bukti vaksinasi. Untuk yang terakhir, Madrid mengatakan akan menerima vaksin apa pun yang diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia, termasuk Sinovac dan Sinopharm buatan China.
6. Australia
Mulai 5 Januari 2023, orang yang bepergian dari China, Hong Kong, dan Makau ke Australia akan diminta untuk menunjukkan tes negatif COVID-19 yang dilakukan dalam waktu 48 jam sebelum perjalanan.
“Ini adalah tindakan sementara yang mencerminkan kurangnya informasi komprehensif saat ini tentang situasi di China,” kata Menteri Kesehatan Australia Mark Butler.
Baca Juga: PPKM Dicabut, Pemerintah Diminta Perketat Kedatangan WNA dan WNI dari China
7. Kanada
Mulai 5 Januari 2023, semua pelancong udara di atas usia dua tahun yang tiba dari China, Hong Kong, dan Makau akan diminta untuk memberikan tes negatif COVID-19 tidak lebih dari dua hari sebelum keberangkatan mereka atau bukti infeksi COVID-19 baru-baru ini. Langkah-langkah tersebut akan dinilai kembali setelah 30 hari, menurut badan kesehatan masyarakat Kanada.
8. Jepang
Jepang, yang merupakan salah satu negara pertama yang memberlakukan persyaratan masuk baru, mulai 30 Desember mewajibkan semua pelancong dari China (tidak termasuk Hong Kong dan Makau) untuk melakukan pengujian pada saat kedatangan. Mereka yang dites positif akan diminta untuk karantina selama tujuh hari.
Baca Juga: Xi Jinping Memantapkan Cengkeraman Kekuasaan Selama 2022 yang Penuh Gejolak