Sumber: CNN,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, lebih dari 9,51 juta orang dilaporkan telah terinfeksi virus corona secara global. Dari jumlah tersebut, 483.339 telah meninggal dunia.
Infeksi virus corona telah dilaporkan di lebih dari 210 negara dan wilayah sejak kasus pertama diidentifikasi di China pada Desember 2019.
Penguncian yang diberlakukan di seluruh dunia dalam upaya untuk memerangi pandemi coronavirus berbeda dari satu negara ke negara lain, mulai dari pembatasan parsial hingga penuh pada kehidupan publik. Tetapi ketika langkah-langkah itu secara bertahap dicabut, beberapa negara melihat lonjakan infeksi virus corona baru.
Baca Juga: WHO: Pandemi corona di Amerika belum capai puncak
Lonjakan infeksi kasus virus corona baru-baru ini menyebabkan kekhawatiran akan terjadinya “gelombang kedua” pandemi.
Berikut adalah beberapa negara yang mengalami lonjakan infeksi:
Amerika Serikat
Melansir CNN, virus corona terus melonjak di negara bagian AS tertentu, khususnya yang berada di bagian selatan dan barat negara itu.
Texas, Utah, Arkansas dan Arizona adalah sebagian di antara negara-negara bagian yang mengalami peningkatan pasien rawat inap akibat virus corona. Sementara, California dan Florida melaporkan lonjakan harian terbesar mereka dalam kasus-kasus virus corona baru pada Rabu. Adapun Houston mengatakan tempat tidur unit perawatan intensifnya hampir mendekati kapasitas yang tersedia.
Baca Juga: India melaporkan lonjakan tertinggi kasus virus corona mendekati 16.000 orang
Gubernur New York, New Jersey dan Connecticut telah memerintahkan pengunjung dari negara bagian hotspot tertentu, seperti Florida, untuk melakukan karantina selama 14 hari.
Hingga saat ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins, lebih dari 2,38 juta kasus virus corona telah dilaporkan di AS dengan setidaknya 121.979 kematian.
Jerman
Jerman mendapat pujian karena menerapkan pengujian awal yang luas dan pelacakan kontak siapa pun yang terinfeksi virus. Sejauh ini, Jerman berhasil menjaga angka rawat inap dan angka kematian di level rendah.
Namun, Jerman kecolongan saat virus corona menyebar di pabrik pengolahan daging. Jumlahnya sangat signifikan.
Baca Juga: Dokter Italia: Virus corona sudah melemah dari harimau menjadi kucing liar
Mengutip CNN, telah terjadi penyebaran wabah baru di pabrik di distrik Gütersloh di Rhine-Westphalia Utara. Lebih dari 1.500 pekerja di pabrik pengolahan daging Tönnies (yang terbesar di Jerman) telah dikonfirmasi terjangkit virus, dari sekitar 7.000 total karyawan. Industri pengolahan daging telah banyak dikritik Jerman karena kondisi kerja dan hidup yang buruk.
Menurut Johns Hopkins, Jerman saat ini memiliki 192.871 kasus virus corona yang dikonfirmasi dan telah melaporkan 8.933 kematian.
Baca Juga: WHO peringatkan fase bahaya pandemi corona, ini kata epidemiolog
Brazil
CNN mencatat, jumlah infeksi melonjak akhir pekan lalu di Brasil, sebuah negara yang sekarang memiliki jumlah kasus virus corona tertinggi kedua di dunia, dengan lebih dari 1,18 juta dikonfirmasi dengan hampir 54.000 kematian.
Berdasarkan data yang dihimpun Reuters, Brazil mencatat 39.483 kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir serta 1.141 kematian.
Pemerintah Brazil di bawah Presiden Jair Bolsonaro dituduh berusaha menutupi statistik virus corona negara itu. Bahkan sempat terjadi kegemparan di awal Juni ketika kementerian kesehatan Brasil berhenti menerbitkan data infeksi dan kematian setiap hari. Data ini akhirnya kembali dipublikasikan setelah putusan Mahkamah Agung.