kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dampak ledakan di Beirut, separuh fasilitas kesehatan tidak bisa berfungsi


Kamis, 13 Agustus 2020 / 04:53 WIB
Dampak ledakan di Beirut, separuh fasilitas kesehatan tidak bisa berfungsi
ILUSTRASI. Sejumlah relawan membersihkan puing-puing bangunan yang berserakan pasca ledakan besar di pelabuhan kota Beirut, Lebanon, 5 Agustus 2020. REUTERS/Mohamed Azakir


Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Sejumlah pemimpin negara mengadakan pertemuan virtual pada hari Minggu (9/8) membahas rencana pengiriman bantuan dana ke Lebanon pasca ledakan di Beirut.

Rapat virtual ini dipimpin langsung oleh Presiden Perancis, Emmanuel Macron dan PBB. Setidaknya ada 15 pemimpin negara hadir dalam rapat ini, termasuk Presiden AS, Donald Trump. Para pemimpin negara berjanji untuk mengumpulkan bantuan dalam beberapa hari atau beberapa minggu mendatang.

Negara Arab seperti Arab Saudi, Qatar, Iraq, dan Uni Emirat Arab juga hadir dalam rapat ini. Begitu juga Inggris, China, Yordania, dan Mesir.

Dikutip dari South China Morning Post, kantor kepresidenan Perancis mengungkap jumlah total bantuan darurat yang bisa dimobilisasi dengan cepat mencapai €252,7 juta atau setara dengan US$298 juta. Perancis sendiri menyumbang sebanyak €30 juta.

Baca Juga: Sumbangan dana hampir US$300 juta siap mengalir ke Lebanon pasca ledakan Beirut

Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, kepada ZDF mengungkapkan bahwa mereka telah menyumbang sebanyak €20 juta. Sementara AS melalui USAID mengumumkan sumbangan sebesar US$15 juta.

Mereka juga mengungkapkan bahwa bantuan untuk penyelidikan terkait ledakan Beirut yang benar-benar kredibel, independen, dan tidak memihak harus segera dikirimkan ke Lebanon.

Pihak PBB menyampaikan ada sekitar US$117 juta akan dibutuhkan untuk tanggap darurat selama tiga bulan ke depan. Jumlah tersebut akan dialokasikan untuk layanan kesehatan, tempat penampungan darurat, distribusi makanan, dan program lanjutan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Babak baru penyidikan kasus ledakan di Lebanon, 16 orang ditahan, aset dibekukan




TERBARU

[X]
×