Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Maskapai Penerbangan Amerika Serikat (AS) membatalkan 1.330 penerbangan pada hari kedua pengurangan penerbangan yang diamanatkan pemerintah di seluruh negeri pada hari Sabtu (8/11/2025). Di mana, industri penerbangan pun bersiap menghadapi lebih banyak pembatalan seiring berlanjutnya shutdown pemerintahan.
Badan Penerbangan Federal (FAA) menginstruksikan, maskapai penerbangan untuk mengurangi 4% penerbangan harian mulai hari Jumat (7/11/2025) di 40 bandara utama karena masalah keselamatan kontrol lalu lintas udara.
Mengingat, shutdown pemerintahan menyebabkan kekurangan petugas pengatur lalu lintas udara karena gaji yang belum dibayar selama berminggu-minggu.
Baca Juga: Sesuai Perintah Putin, Rusia Tengah Siapkan Proposal Uji Coba Nuklir
Pengurangan jumlah penerbangan akan naik menjadi 6% pada hari Selasa (11/11/2025) sebelum mencapai 10% pada tanggal 14 November 2025 mendatang.
FAA pada hari Sabtu melaporkan, masalah kepegawaian pengatur lalu lintas udara di 25 bandara dan pusat-pusat lainnya, yang mengakibatkan penundaan penerbangan di setidaknya 12 kota besar AS, termasuk Atlanta, Newark, San Francisco, Chicago, dan New York.
FAA memberlakukan program penundaan penerbangan darat di beberapa bandara pada hari Sabtu, dengan penundaan rata-rata 337 menit untuk penerbangan di Atlanta, salah satu bandara tersibuk di AS.
Sekitar 5.450 penerbangan ditunda pada hari Sabtu setelah 7.000 penerbangan ditunda dan 1.025 penerbangan dibatalkan pada hari Jumat.
Pemangkasan, yang dimulai pukul 6 pagi ET (1100 GMT) pada hari Jumat, mencakup sekitar 700 penerbangan dari empat maskapai terbesar: American Airlines, Delta Air Lines, Southwest Airlines, dan United Airlines.
Maskapai-maskapai tersebut membatalkan jumlah penerbangan yang kurang lebih sama pada hari Sabtu.
Baca Juga: Trump Desak Anggota Parlemen Bagikan Dana Layanan Kesehatan Langsung ke Masyarakat
Awal pekan ini, Administrator FAA Bryan Bedford mengatakan 20% hingga 40% petugas pengendali lalu lintas udara tidak masuk kerja selama beberapa hari terakhir.
Dalam debat Senat AS pada hari Jumat, Senator Ted Cruz menyalahkan penghentian operasional atas masalah kontrol lalu lintas udara.
Cruz, senator Republikan dari Texas yang memimpin Komite Perdagangan Senat, mengatakan telah diberitahu bahwa sejak penghentian operasional dimulai, para pilot telah mengajukan lebih dari 500 laporan keselamatan sukarela tentang kesalahan yang dibuat oleh petugas pengendali lalu lintas udara karena kelelahan.
Selama penghentian operasional pemerintah yang tercatat selama 39 hari, 13.000 petugas pengendali lalu lintas udara dan 50.000 petugas pemeriksa keamanan terpaksa bekerja tanpa bayaran, yang menyebabkan peningkatan ketidakhadiran.
Banyak pengatur lalu lintas udara diberitahu pada hari Kamis bahwa tidak akan menerima kompensasi untuk periode pembayaran kedua berturut-turut minggu depan.
Menteri Perhubungan AS Sean Duffy mengatakan, ada kemungkinan ia akan meminta pengurangan 20% dalam lalu lintas udara jika lebih banyak pengatur lalu lintas udara berhenti bekerja.
Baca Juga: Penutupan Pemerintah AS Picu Pemangkasan Penerbangan Hingga 10%
"Saya menilai datanya," kata Duffy. "Kami akan membuat keputusan berdasarkan apa yang kami lihat di wilayah udara."
Pemerintahan Trump telah menyebutkan masalah pengaturan lalu lintas udara ketika Partai Republik mencoba menekan Senat Demokrat untuk mendukung apa yang mereka sebut RUU pendanaan pemerintah yang "bersih" tanpa syarat.
Partai Demokrat menyalahkan penutupan pemerintah pada penolakan Partai Republik untuk bernegosiasi mengenai subsidi asuransi kesehatan yang akan berakhir pada akhir tahun ini.













