kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.341.000   -7.000   -0,30%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Dari Parlemen Tokyo ke Markas PBB: Krisis Taiwan Memperburuk Relasi China–Jepang


Senin, 24 November 2025 / 04:55 WIB
Dari Parlemen Tokyo ke Markas PBB: Krisis Taiwan Memperburuk Relasi China–Jepang
ILUSTRASI. Ketegangan antara China dan Jepang terkait isu Taiwan semakin memanas dan kini sampai ke Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).


Sumber: Al Jazeera | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Bagaimana situasinya berkembang?

  • Konflik ini kini merembet ke sektor perdagangan, pariwisata, hingga pendidikan.
  • China mengeluarkan larangan perjalanan ke Jepang.
  • Maskapai China mulai menawarkan pembatalan atau penjadwalan ulang gratis untuk penerbangan ke Jepang.
  • China memperingatkan warganya soal keamanan bagi pelajar di Jepang.
  • Terdapat serangkaian insiden kekerasan terhadap warga kedua negara—meski belum jelas apakah terkait langsung dengan situasi ini.

Ketegangan keamanan juga meningkat setelah penjaga pantai China melakukan patroli di dekat Kepulauan Senkaku/Diaoyu—wilayah sengketa yang diklaim kedua negara. Jepang mengutuk tindakan itu sebagai pelanggaran wilayah.

Selain itu, China menangguhkan pemutaran dua film Jepang dan kembali melarang impor makanan laut Jepang.

China juga menunda pertemuan trilateral tingkat menteri budaya bersama Jepang dan Korea Selatan yang sebelumnya dijadwalkan berlangsung akhir November.

Baca Juga: Efek Domino Taiwan: China Setop Kunjungan, Pariwisata Jepang Kolaps?

Isyarat pembangkangan dari Beijing

Dalam pertemuan diplomatik pada 18 November di Beijing, pejabat tinggi China, Liu Jinsong, sengaja mengenakan setelan tradisional berkancing lima yang erat kaitannya dengan gerakan mahasiswa anti-imperialis China pada 1919—yang diarahkan terhadap Jepang.

Media Jepang menyebut cara berpakaian itu sebagai:

“Simbol perlawanan.”

Foto dari pertemuan juga menunjukkan Liu memasukkan tangan ke dalam saku setelah pembicaraan selesai—gestur yang dianggap tidak sopan dalam diplomasi formal.

Pertemuan itu tidak menghasilkan kemajuan. China tetap meminta pencabutan pernyataan, sementara Jepang bersikukuh bahwa komentar Takaichi sesuai dengan posisi pemerintah.

Latar belakang sejarah hubungan China–Jepang

Hubungan kedua negara diwarnai trauma sejarah, terutama bagi China.

  • Jepang menjajah Taiwan usai Perang China–Jepang pertama (1894–1895).
  • Jepang menginvasi China pada 1937, menyebabkan jutaan korban, termasuk tragedi Nanjing.
  • Jepang kalah pada 1945 dan kehilangan seluruh wilayah jajahan.

Hingga 1972, Jepang masih mengakui Taiwan sebagai “China” hingga akhirnya bergeser mengakui Beijing melalui prinsip “Satu China”—meskipun tetap mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taiwan.

Selama ini, Jepang mengadopsi strategi ambiguitas strategis terkait kemungkinan intervensi militer jika Taiwan diserang—mirip dengan posisi Amerika Serikat.


Video Terkait



TERBARU

[X]
×