kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.351.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.747   21,00   0,13%
  • IDX 8.417   46,45   0,55%
  • KOMPAS100 1.166   6,42   0,55%
  • LQ45 850   5,80   0,69%
  • ISSI 294   1,08   0,37%
  • IDX30 445   1,55   0,35%
  • IDXHIDIV20 514   5,58   1,10%
  • IDX80 131   0,59   0,45%
  • IDXV30 137   0,45   0,33%
  • IDXQ30 142   1,41   1,00%

Krisis Baru di Asia Timur? Taiwan Terjebak di Antara Jepang dan China


Selasa, 18 November 2025 / 05:45 WIB
Krisis Baru di Asia Timur? Taiwan Terjebak di Antara Jepang dan China
ILUSTRASI. Taiwan kini berada dalam posisi waspada setelah menjadi pusat ketegangan diplomatik antara Beijing dan Tokyo. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Taiwan kini berada dalam posisi waspada setelah menjadi pusat ketegangan diplomatik antara Beijing dan Tokyo, memicu kekhawatiran bahwa pulau tersebut dapat terseret ke dalam konflik internasional yang lebih besar.

Meskipun pemerintah Taiwan secara terbuka mendukung posisi Jepang dan mengecam reaksi Beijing sebagai tindakan “hegemonik”, para pengamat politik memperingatkan bahwa Taiwan kini semakin berisiko menjadi titik panas dalam perseteruan dua kekuatan besar Asia.

Awal Ketegangan: Pernyataan Kontroversial Takaichi

Melansir South China Morning Post, perselisihan ini bermula setelah Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi menyatakan awal bulan ini bahwa krisis Taiwan dapat menjadi "situasi yang mengancam kelangsungan hidup" Jepang—sehingga dapat membenarkan penerapan pertahanan kolektif. Ia mengatakan bahwa setiap serangan dari Beijing terhadap Taiwan dapat mengharuskan Pasukan Bela Diri Jepang untuk terlibat.

Beijing mengecam pernyataannya sebagai “provokasi berbahaya” dan mengeluarkan imbauan larangan perjalanan malam hari bagi warga Tiongkok daratan ke Jepang, dengan alasan faktor keamanan.

China juga menuntut Jepang mencabut pernyataan tersebut dan mengumumkan latihan tembak langsung di Laut Kuning dari Senin hingga Rabu.

Baca Juga: Diplomasi Memanas: China Ancam, Jepang Protes, Taiwan Waspada

Reaksi Taiwan: Nada Tegas dan Kritik Balasan

Taipei, yang biasanya berhati-hati dalam isu sensitif kawasan, kali ini mengambil posisi keras terhadap Beijing.

Menyebut respons Beijing sebagai bentuk “serangan hibrida terhadap Tokyo” dan “tamparan bagi perdamaian serta stabilitas Indo-Pasifik”, pemimpin Taiwan William Lai Ching-te pada Senin mendesak Beijing agar “menahan diri dan menghindari menjadi pembuat onar regional”.

Ia mengatakan bahwa Washington menganggap pernyataan Takaichi berkontribusi pada keamanan regional dan menegaskan bahwa proses politik Jepang harus dihormati.

Menteri Luar Negeri Taiwan Lin Chia-lung juga menyatakan bahwa posisi Takaichi sejalan dengan pandangan strategis mendiang PM Jepang Shinzo Abe, yang pernah menegaskan bahwa keamanan Taiwan juga berarti keamanan Jepang.

Baca Juga: China Ingatkan Jepang Akan Menderita Kekalahan Telak Jika Campur Tangan di Taiwan




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×