Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Komisioner anggaran Uni Eropa Guenther Oettinger menyarankan bahwa Uni Eropa akan siap mendiskusikan pemotongan tarif bersama dengan Amerika Serikat (AS), asalkan Washington menarik kebijakannya soal tarif.
Mengutip Reuters, Rabu (25/7), berbicara sebelum delegasi Uni Eropa melakukan perjalanan ke Washington untuk membahas mengenai kesepakatan perdagangan jangka panjang, Oettinger mengatakan Uni Eropa menginginkan AS untuk terlebih dahulu menurunkan tarif baru impor aluminium dan baja.
"Pertama, kami mengharapkan tarif yang ada dicabut. Kemudian kami siap membahas pengurangan dan restrukturisasi semua tarif di semua sektor," ujar Oettinger, dilansir dari Reuters, Rabu (25/7).
Oettinger berharap dengan inisiatif dari AS untuk menurunkan tarif atau mencabut kebijakannya soal tarif baja dan aluminium, eskalasi lebih lanjut dari konflik perdagangan dapat dihindari. Namun, Oettinger juga mengungkapkan negosiasi dagang antara Uni Eropa dan AS kemungkinan tidak bisa diselesaikan dalam waktu yang sangat singkat. Menurutnya, negosiasi mungkin dilakukan dalam waktu setengah tahun.
Oettinger menyarankan Uni Eropa dan AS dapat mencoba untuk menegosiasikan versi yang lebih ringan dari kesepakatan perdagangan AS-Eropa yang terhenti yang dikenal sebagai Kemitraan Perdagangan dan Investasi Transatlantik atau Transatlantic Trade and Investment Partnership (TTIP).
Hari ini Presiden Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker melakukan perjalanan ke Washington untuk memulai pembicaraan yang terfokus pada ketegangan perdagangan setelah pengenaan tarif AS pada baja Uni Eropa dan aluminium serta ancaman Presiden AS Donald Trump untuk memperluas langkah-langkah tersebut ke mobil-mobil Eropa.
Trump telah berulang kali mengeluh tentang Uni Eropa, merujuk pada kewajiban tarif tinggi yang berlaku untuk impor mobil dan menggambarkan Uni Eropa sebagai musuh dalam perdagangan. Namun, pejabat Uni Eropa mengungkapkan, meski tarif impor mobil AS di Uni Eropa tergolong tinggi, AS juga telah menerapkan tarif impor yang tinggi untuk truk buatan Eropa.