kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Demi mencegah ancaman China, Taiwan butuh pasokan senjata jarak jauh


Senin, 27 September 2021 / 13:25 WIB
Demi mencegah ancaman China, Taiwan butuh pasokan senjata jarak jauh
ILUSTRASI. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen melambai kepada media di atas PFG-1112 Ming Chuan, fregat rudal kelas Perry, di Pangkalan Angkatan Laut Zuoying Kaohsiung, Taiwan, 8 November 2018.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Menteri Pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng pada Senin (27/9) menegaskan, negaranya membutuhkan senjata jarak jauh dan akurat untuk mencegah ancaman China.

Berbicara di parlemen, Chiu mengatakan, Taiwan sangat memerlukan kemampuan senjata jarak jauh untuk menunjukkan mereka sanggup membela diri.

"Pengembangan peralatan harus jarak jauh, tepat, dan mobile, sehingga musuh bisa merasakan kita siap segera setelah mereka mengirim pasukan mereka," ungkap Chiu, seperti dikutip Reuters.

Laporan Kementerian Pertahanan Taiwan juga menyebutkan, rudal jarak menengah dan jarak jauh telah digunakan dalam latihan pencegatan di fasilitas kunci di pantai Tenggara Taiwan.

Untuk saat ini, Chiu menolak memberikan perincian tentang seberapa jauh jangkauan rudal Taiwan itu. 

Baca Juga: Jepang: China, Rusia, dan Korea Utara adalah ancaman dunia maya

Belakangan, Taiwan semakin menyadari ancaman besar yang mungkin datang dari China. Dalam laporan tahunannya tentang militer China, Taiwan dengan gamblang mengatakan, China bisa melumpuhkan pertahanan Taiwan secara luas.

"Dalam hal ini kemampuan China telah meningkat pesat. Mereka bisa mengganggu sistem komando, kontrol, komunikasi, dan intelijen kita. Misalnya, dengan stasiun radar yang pasti akan diserang terlebih dahulu," lanjut Chiu.

Pentingnya pembangunan di sektor pertahanan dan keamanan ini juga disadari oleh Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Penguatan dan modernisasi pertahanan akan menjadi prioritas kebijakannya dalam beberapa waktu ke depan.

Bulan ini, Pemerintah Taiwan mengusulkan tambahan anggaran pertahanan senilai hampir US$ 9 miliar untuk lima tahun ke depan, termasuk di antaranya untuk mendatangkan rudal baru.

Dalam beberapa bulan terakhir, Taiwan semakin resah karena aktivitas militer China di sekitar kawasannya terlihat semakin intens. Beberapa kali jet tempur China bahkan memasuki zona pertahanan udara Taiwan.

Selanjutnya: Makin panas, 19 pesawat tempur China masuk zona pertahanan udara Taiwan



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×