Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BANGKOK. Kisruh politik di Thailand dipastikan ikut mempengaruhi perekonomian di negara itu. Hari ini, indeks saham acuan SET di Negeri Gajah Putih itu mengalami penurunan. Padahal pagi sebelumnya, indeks bergerak positif di zona hijau. Penurunan ini terjadi setelah Mahkamah Konstitusi Thailand mendesak agar Perdana Menteri Somchai Wongsawat mengundurkan diri.
Pada pukul 15.08 waktu Bangkok, SET Index merosot 1,1% atau 4,39 poin menjadi 386,53 menuju angka penutupan terendah dalam seminggu belakangan. Penurunan kali ini dipimpin oleh anjloknya saham Info Services Pcl dan Siam Commercial Bank Pcl. Sebelum adanya desakan pengadilan, indeks sempat menguat 0,8%.
Rober Groebli dari LGT Capital Management berpendapat, penurunan ini merefleksikan para investor di Thailand merasa tidak sabar dengan krisis politik di Thailand.
“Beberapa dari investor asing sudah mengambil posisi sebagai langkah persiapan jika kondisi politik semakin membaik. Saat ini, investor ingin melihat adanya progres terlebih dulu dan menahan aksi belinya karena situasi yang tidak kondusif ini,” kata Groebli.
Sementara itu, analis Khiem Do dari Baring Asset Management (Asia) Ltd, mengatakan adanya penurunan tersebut merupakan reaksi pasar atas keputusan pengadilan tinggi Thailand.
“Bagi para investor yang menanamkan investasinya di Thailand, mereka selalu mengamati situasi perpolitikan di sana. Para investor di Thailand lebih mencari adanya potensi perbaikan perekonomian dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, daripada terlibat adanya perubahan politik seperti saat ini,” jelas Do.
Pada pukul 15.08 waktu Bangkok, SET Index merosot 1,1% atau 4,39 poin menjadi 386,53 menuju angka penutupan terendah dalam seminggu belakangan. Penurunan kali ini dipimpin oleh anjloknya saham Info Services Pcl dan Siam Commercial Bank Pcl. Sebelum adanya desakan pengadilan, indeks sempat menguat 0,8%.
Rober Groebli dari LGT Capital Management berpendapat, penurunan ini merefleksikan para investor di Thailand merasa tidak sabar dengan krisis politik di Thailand.
“Beberapa dari investor asing sudah mengambil posisi sebagai langkah persiapan jika kondisi politik semakin membaik. Saat ini, investor ingin melihat adanya progres terlebih dulu dan menahan aksi belinya karena situasi yang tidak kondusif ini,” kata Groebli.
Sementara itu, analis Khiem Do dari Baring Asset Management (Asia) Ltd, mengatakan adanya penurunan tersebut merupakan reaksi pasar atas keputusan pengadilan tinggi Thailand.
“Bagi para investor yang menanamkan investasinya di Thailand, mereka selalu mengamati situasi perpolitikan di sana. Para investor di Thailand lebih mencari adanya potensi perbaikan perekonomian dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, daripada terlibat adanya perubahan politik seperti saat ini,” jelas Do.
Berita Terkait
Internasional
Thailand Berencana Melonggarkan Aturan Buy Back
Internasional
Kuartal III, Perekonomian Thailand Melempem
Internasional